Chapter 4

1066 Words
Sebuah foto gadis cantik berhasil menghebohkan ** Rena, sahabat dari Rena. Awalnya anak-anak sekolah mengira Entah foto siapa yang terpajang di sana, namun setelah mereka teliti, ternyata foto tersebut adalah milik Rain. Gadis manis dengan rambut di gerai, kaca yang tak seperti biasa, dengan bado di kepalanya serta gaun indsh yang terpasang di tubuhnya. @Rena_prikitiwwewewe #sicantik diam2 nyuri dari ponselnya. Itulah isi postingan dari ** Rena. Dan yang lebih gilanya lagi, postingan rersebut mengundang banyak fans dari Daren yang tentu saja sudah menjadi haters untuk Rain mampir. @Anti_cupucupuclub jelek gilaaa.. @daren_fans dasar pengganggu gila.. Mati aja lo.. @Rainhate berapa harga lo semalam? @Daren_galaxy sayang ? @daren_fans iiiii Daren, kenapa pake lope lope segala sih.. @Rena_prikitiwwewewe eh tu bacot bisa dijaga nggak sih? Gue sobek. Juga tu mulut.. @Daren_galaxy Fans lo kasih makan dong, racunin sekalian biar jinak tu bocah... @Daren_lovers eh wewe gombel gila, lo yang harusnya gue racun..sini Lo... "........." "........." ".........." Haaaahh... Rain hanya terdiam melihat setiap komenan yang dikirim penggemarnya Daren di akun ** Rena yang jelas hal itu ditunjukkan untuknya. Karena memang fotonya lah yang terpajang di sana. Dan hampir semuanya mengatainya. Seketika Rain ingin menghajar temannya itu. Entah dari mana foto itu didapatkan oleh Rena yang jelas kini Rain lagi-lagi dalam masalah. Awas aja si Rena, pake acara nyuri nyuri foto dia segala lagi. Rain tengah berkecamuk dengan pikirannya saat pesan masuk mengganggu konsentrasinya. Tiiing Suara dering ponselnya yang berdenting pertanda ada pesan masuk yang menyapa layar ponselnya. Rain melirik layar tersebut dan langsung kaget saat mendapati Nama Daren lah yang terpajang di sana. Ingin membuka tapi ia malas, namun rasa penasarannya cukup besar. Alhasil Rain memilih membukanya saja. Dibukanya pesan dari salah satu akun Chat ternama itu, mungkin karrna kesal, Rain memeberikan nama Daren di kontaknya yaitu 'cowok gila'. Nama itu sengaja dia tulis untuk nama Daren. Salah Daren sendiri kenapa usil banget jadi cowok. Apalagi sejak kehebohan kabar jadian itu, ia semakjn banyak di bulli oleh fans fanatik si cowok gila. Gimana nggak emosi. Hidup lo yang sebelumnya tenang, eh bukan tenang. Hidup lo yang sebelumnya sudah susah, semakin dibuat susah oleh cowok paling terkenal di sekolah dengan mengaku sebagai pacar lo. Gila saja. Sudah pasti akan di bulli satu sekolahan. Apalagi tampilan lo yang culun bukan main. Dijamin tak akan aman dari terkaman mereka. Kembali pada chat Daren, From : cowok gila Udah tidur? (Read) Rain mengernyit. "Terserah gue udah tidur apa belum. Apa urusannya sama lo?" ucap Rain bermonolog sendiri. Ia tak membalas. Hanya melihat saja pesan tersebut dengan lamat. Kok di Read doang sayang? (Read) "Sayang sayang. Sayang pala lo!" Lagi-lagi Rain hanya membacanya saja. Ia tak terlalu mempedulikan bagaimana tanggapan Daren nanti. Terserah ia akan dikatakan sombong atau apapun. Yang jelas sekarang ia tak mau meladeni seorang Daren dulu. Tiing! Satu pesan lagi kembali masuk. Namun yang kali ini berhasil membuat Rain tertawa tanpa sadar. Hitungan tiga kalau nggak di balas aku telp ya (Read) Rain tersenyum saat membaca pesan itu berulang-ulang kali. Sepertinya Daren bukan tipe cowok sabaran. Buktinya sekarang, sepertinya Cowok itu mulai kesal.. Daren bahkan sampai mengancam dirinya. Ckckckc..dasar ke kanak-kanakan. Namun benar saja, tak cukup hitungan ke tiga, panggilan masuk dari Daren terpampang di layar ponsel Rain. Rain memandangi layar itu dengan sedikit bengong. Ia ragu harus mengangkatnya atau tidak. Cukup lama Rain menatap layar ponselnya sampai panggilan itu berhenti. Ia penasaran, apa yang akan Daren lakukan selanjutnya. Ia pikir Daren akan menelponnya kembali, namun ia salah. Yang masuk justru pesan singkat. Tiiiing From : Cowok Gila Angkat kalau nggak aku cium kamu besok di depan semua siswa! Didepan guru sekalian (Read) "Iiiih,,ngancem mainnya. Cowok apaan namanya pake ngancem-ngancem cewek.." kesal Rain. Tak berapa lama, panggilan itu langsung masuk. Cowok gila called...... Dengan berat hati Rain menekan tombol jawab dan meletakkan ponsel itu ketelinganya. "Apaan?" teriak Daren kesal. "Dari mana aja sih sayang? Diancam dulu baru mau angkat! Apa mesti harus di ancam agar kamu mau angkat telp aku?" suara Daren terdengar begitu kesal di seberang sana. "Apaan sih marah2 aja, dan juga apaan sayank2.." ucap Rain dengan nada kesal. "Kamu yang apa2an! Aku chat cuma di Read, aku telp nggak di angkat! Tunggu di ancem dulu baru......" "Iya udah lah kan udah di angkat, kenapa mesti diperpanjang sih..." jawab Rain kesal sambil memutus ucapan Daren. Daren benar-benar menyebalkan jika sedang marah. Apa seperti ini sifat asli Daren? Marah-marah dan tak sabaran? Terdengar helaan nafas kasar dari seberang sana. Rain yakin kalau Daren benar-benar marah. "Ngapain kamu telp?" tanya Rain mencoba membuka suasana. "Udah males Rain. Ya udah kamu tidur lah! Malam..." Tuut tuut tuut.. Panggilan itu terputus. Rain terdiam menatap layar ponselnya. "Idih, ngambek nih bocah.. Apa-apaan itu. Nggak bisa ikuti kehendak malah maraharah. Apa-apaan sih.." ***** Rain melempar ponselnya acuh. Ia mencoba tak mempedulikan bagaimana Daren. Apa yang tengah cowok itu lakukan sekarang dan marahkah Daren padanya. Ia mencoba untuk tak mempedulikan hal itu. Namun entah kenapa, semakin ia mencoba, semakin sulit. ada sedikit rasa dihati Rain yang membuatnya sedikit gusar. Otaknya memikirkan tentang Daren yang merajuk. Ia menatap ponsel itu terus menerus yang tadi ia lempar. Kegalauan di hatinya seketika datang. Antara ingin mengambilnya dan tidak. Namun sepertinya ia mengaku kalah. Rain meraih kembali ponselnya dan mencari kontak Daren, ingin rasanya ia menekan tombol 'panggil' namun lagi-lagi niat itu ia urungkan cepat. 'Apa gue keterlaluan ya pada Daren?' batin Rain menerka. Rasa bersalahnya sangat kuat saat ini, dia ingin mengirim pesan pada Daren tapi takutnya ia justru di goda oleh cowok itu. Aaaggggrrr.. Dia benar-benar benci berada pada posisi ini, Kenapa dia bisa segusar ini. Padahal Daren bukan siapa-siapa baginya? Hanya seorang cowok yang mendeklarasikan dirinya sebagai kekasih Rain. itupun ia tak terlalu merespon. pertemuannya di sekolah dengan Daren juga tergolong sedikit, tapi kenapa ia jadi baper seperti ini. ada masalah apa dengan hatinya. "gue nggak mungkin suka sama tu cowok. ya ampun Rain, jangan macam-macam deh. kalian nggak ada hubungan apa-apa sebenarnya. kenapa Lo jadi baperan gini.." Rain bergumam sendiri. ia tak tahu bagaimana bisa hatinya berdetak tak karuan seperti ini? apa karena dirinya kelamaan menjomblo? atau karena Daren cowok ternama di sekolahan? aaaaaaa, pusing! ia sangat pusing. bahkan Rain sampai megacak rambutnya untuk melampiaskan kekesalannya. ***** BERSAMBUNG. ... jangan lupa dukung project oktober aku yaaa..^^ caranya mudah kok, cukup klik lambang love bagi yang belum klik. aku mengharapkan dukungan kalian semuaaa.. makasii banyak semuanyaa..^^
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD