bc

The m***m Boy

book_age16+
10.9K
FOLLOW
63.4K
READ
possessive
playboy
badboy
sensitive
comedy
sweet
bxg
highschool
first love
friends
like
intro-logo
Blurb

18+

WARNING!!!

Menjadi gadis cupu di sekolah membuat Rain harus rela menjadi permainan teman-temannya termasuk Daren cowok terhits disekolahnya. Taruhan yang Daren terima dari teman-temannya membuat kedekatan Rain dan Daren menjadi tak biasa. Bahkan sifat selengekan Daren membuat Rain pusing bukan main. Rain juga harus rela kehilangan ciuman pertamanya karena seorang Daren yang tak punya otak menurutnya.

Sifat Daren yang juga m***m membuat Rain harus ekstra hati-hati jika berurusan dengan Daren. Setiap kesempatan selalu diambil Daren untuk mengeluarkan jurus mesumnya pada Rain. Bahkan Daren tak melihat tempat jika sudah kumat.

Kebersamaan mereka membuat Daren lupa dengan kenyataannya jika sebenarnya ia tengah menjadikan Rain bahan taruhan dengan teman-temannya. Sampai Rain mengetahui semuanya dan meluluhlantakkan suasana hati Daren.

chap-preview
Free preview
Chapter 1
Kau tidak akan tahu bagaimana caranya cinta datang padamu...... Menjadi bahan bullyan di sekolah bukanlah hal yang menyenangkan. Kau akan tersiksa lahir dan batin. Apalagi fisikmu yang menjadi bahan ejekan mereka. Walaupun hanya sebuah perkataan, namun hal itulah yang membuat mentalmu jatuh sejatuh jatuhnya yang berefek pada kau yang takut ketika melihat kaca. Bully membully sepertinya sudah menjadi darah daging bagi anak remaja zaman sekarang. Bahkan mereka tak mempedulikan bagaimana mental orang yang mereka bully. Entah itu akan menjadi trauma entah tidak, mereka selalu merasa masa bodoh. Yang penting mereka terhibur. Sungguh gila. Seorang gadis dengan ciri khas kaca mata bulatnya yang selalu bertengger di hidungnya serta rambut panjang hitamnya yang selalu ia kepang tak pernah menegakkan kepalanya saat berjalan melewati koridor sekolah. Sebut saja namanya Rain. Bahkam Rain tak pernah melirik ke kiri dan ke kanan saat ia berjalan menelusuri koridor yang akan selalu diisi oleh anak-anak modis yang memamerkan kekayaaan masing-masing. Padahal jika dipikir-pikir, kekayaan itu bukan mereka yang punya, melainkan orang tua mereka. Tapi kenapa mereka semua membanggakan hal tersebut. Rain berjalan sambil memeluk buku tebalnya erat. Sebagai siswa cupu di sekolah, Rain. Selalu menjadi salah satu korban bullyan tersebut. Mulai dari fisiknya sampai kehidupannya selalu nikmat untuk direkcoki oleh orang-orang yang sok tahu tentanng dirinya. Entah apa tujuan mereka, yang jelas Rain dibuat ketakutan setiap kali ia sampai di sekolah. Bayangan atas kengerian ulah teman-temannya cukup membuat Rain merinding. Sebenarnya ia tak perlu takut, karena di sekolah Rain mempunyai sahabat perempuan. Jadi selama ia di sekolah sahabatnya itulah yang akan membelanya. Tapi tak selamanya ia akan mengandal sahabatnya tersebut. Ia juga ingin mencoba melawan sendiri. Namanya Rena. Gadis minang yang ahli dalam bela diri silat dan juga ahli dalam bersilat lidah. Rena pernah membantu dirinya saat ia tidak sengaja memecahkan pot bunga kesayangan Buk Indah guru killer di sekolahnya. Di sekolah, buk Indah memang suka berkebun, menanam bunga di dalam pot kaca sebagai hiasan, dan Rain berhasil memecahkan pot tersebut namun bisa selamat karena Rena dengan mulut seribu bujukannya. Jika dilihat dari tingkat kecerdasan, Rain merupakan siswi dengan segudang prestasi di sekolahnya. Berbagai prestasi sudah berhasil ia raih. Mulai dari olimpiade matematika, kimia, biologi bahkan debat dengan bahasa inggris pernah ia lakukan. Walaupun begitu, nasib baik tak berminat mampir pada Rain. Buktinya walaupun ia cerdas, bullyan tetap ia dapatkan. Seperti cerita novel-novel roman, kebanyakan gadis pintar akan selalu berteman dengan kacamata, rambut ikat dua, ponian dan selalu bawa buku tebal kemana-mana. Dan asal kalian tahu Rain pun begitu. Kaca mata, rambut ponian, menenteng buku tebal dan ditambah dengan cara jalan yang selalu menunduk. Jangan tanyakan kenapa Rain bisa seperti itu. Padahal ia adalah anak orang kaya dan dia cantik jika semua atribut aneh ditubuhnya di lepaskan. Namun sepertinya Rain sudah nyaman dengan semua itu. Ia tak mau menggantinya dan ia tak peduli dengan omongan orang lain. Baginya ia hanya harus memikirkan bagaimana nilainya akan bertahan, dan bagaimana ia akan hidup baik-baik saja. "Rain!" Rain memutar tubuhnya kebelakang saat seseorang memanggilnya. Rain tersenyum manis saat melihat Rena tengah berlari ke arahnya. "Ya Tuhan, buku lo bikin gue ngeri Rain.."ucap Rena bergidik horor. "Sekali-sekali di tinggal kenapa sih? Yang mesti dibawa bawa itu ya pacar neng, bukan buku. Ini buku tebal banget, ditenteng kemana mana. Ketahuan banget lo jomblo.." lanjut Rena dengan penutup sedikit mengejek. "Apaan sih lo! Terserah gue mau bawa apaan. Lagian ini gue juga mau antar ke perpus kok. Semalam udah selesai gue pelajari..hehehhe.." Lagi-lagi Rena melotot tak percaya. Rena mengintip ke arah buku dan seketika ia merinding. Bisa dengan jelas ia melihat di sana judul buku yang berbunyi ILMU DASAR KIMIA. "Kimia... Nama tetangga gue tuh kayaknya.." celetuk Rena yang masih meerinding. "Hahahaha. Bia..." "Hai cupu~ udah nambah berapa ni Minus kaca mata lo? Makin lama makin tebel~hahahahah" ucapan Rain dan Rena terhenti karena suasara seseorang yang begitu amat mereka kenal. Calista. Gadis centil yang gilanya tak terobati. Reni bahkan sudah acap kali 'perang' dengan Calista karena tak terima Rain sang sahabat diperlakukan seperti itu. "Mau jualan buku neng?" celetuk Riska di sebelah Calista. Rena mengepalkan tangannya kesal. Melihat Rena yang mulai emosi, Rain segera mengusap lengan sahabatnya tersebut. "Gue nggak ganggu kalian.."jawab Rain mencoba tenang. "Lo emang nggak ganggu kita. Tapi cupu lo yang ganggu kita." jawab Calista sekenanya. Rena yang tadi bisa bersabar, kini sudah tak sanggup lagi. Ia langsung mendekati Calista dan menarik rambut gadis tersebut menciptakan suara keributan di koridor yang langsung memancing siswa lain untuk melihatnya. "Lepasin gue, gadis bodoh.." teriak Calista. Namun tak didengarkan oleh Rena. Rena terus saja menarik rambut Calista walaupun gadis itu selalu berteriak untuk dilepaskan. Melihat perkelahian Calista dengan Rena yang disebabkan olehnya, membuat Rain mau tak mau ikut melerai. Sampai genggaman tangan Rena terlepas dari rambut Calista. "Reni, Udah!" lerai Rain saat Rena kembali mencoba menarik rambut gadis di depannya. "Nggak bisa gitu Rain. Gadis seperti dia perlu dikasih pelajaran.." jawab Rena yang masih kesal. "Iya tapi lo bisa kena masalah.. Lo tahu aja dia anak kesayangannya buk Indah.." "Nggak peduli gue!! Mau anak kesayangan siapa kek, anak kesayangan presiden kek, nggak peduli gue..!" Huufff.. Rena masih saja bersikeras. Rain tak bisa apa-apa lagi. Ia hanya biaa melerai sahabatnya ini untuk bertindak lebih jauh. Sebenarnya tujuan Rena benar, yaitu membelanya. Namun jika sampai menyebabkan keributan seperti ini, dan penyebabnya adalah dirinya sendiri. Jujur, Rain malah jadi tak enak hati. Ia menjadi bersalah dengan Rena. Apalagi yang Rena lawan adalah Calista. Murid kesayangan buk Indah si guru killer. Untuk teman-temannya, Rain juga perpikir kenapa mereka tak pernah lelah mengatai dirinya, Padahal ia tak pernah mencari gara-gara dan tak pernah mengusik mereka kehidupan teman-temannya tersebut. Namun beruntung, dirinya juga mempunyai mental yang kuat. bukan Rain namanya kalau sampai ia menangis gara-gara bullian bodoh seperti ini. Dan bukan Rain namanya jika karena ini pula ia sampai frustasi dan depresi. walaupun dia tersinggung dengan ucapan teman-temannya, dia akan selalu bersikap cuek. Walaupun pada kenyataannya, sekuat apapun dirinya, pasti akan ada kalanya sesak di hatinya karena ucapan teman-temannya membuat dirinya sakit hati. ***** "Iiihhh..harusnya tadi lo biarin aja gue ngehajar si nenek sihir itu. Sok cantik padahal burik.." geram Rena kesal bukan main. Rain tertawa saat kata b***k keluar dari mulut Rena tentang Calista. "Secantik itu lo bilang b***k? Apa kabarnya sama gue Ren.." ucap Rain tak percaya. Rena melirik Rain, "Lo nggak b***k. Lo itu cantik Rain, cuma nggak pede aja.. Coba kalau lo Pede. Pasti banyak yang ngejar-ngejar lo." celoteh Rena yang membuat Rain geleng-geleng kepala. "Lo ada-ada tahu nggak..." "Gue serius Rain. Coba deh sekali-kali lo dandan ke sekolah, tipis aja. Dan rambut lo di gerai ,jangan kucir dua begini.." Rena menarik pelan rambut Rain, membuat Rain kesal. "Apaan sih lo! Main tarik aja.." gerutu Rain. "Habisnya gue gemas lihat rambut lo begini. Pengen gue gunting, tahu nggak lho..kepangnya rapi banget." kesar Rena. Rain langsung menggerutu kesal. ***** HAAAII.. JANGAN LUPA DUKUNG PROJECT OKTOBERKU YAA..^^ KLIK LAMBANG LOVE BAGI YANG BELUM KLIK..^^

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

My Soulmate Sweet Duda (18+)

read
1.0M
bc

Sweetest Diandra

read
70.5K
bc

JODOH SPESIAL CEO JUDES

read
288.3K
bc

True Love Agas Milly

read
197.6K
bc

Living with sexy CEO

read
277.7K
bc

Crazy Maid ( INDONESIA )

read
206.3K
bc

Om Tampan Mencari Cinta

read
399.8K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook