ARAH TUJUAN

1917 Words
Di dunia ini banyak hal yang tak bisa di ungkapkan melalui kata-kata. Dengan akal pikiran yang di miliki manusia, dan sedikit demi sedikit mereka mulai mempelajari alam hingga mereka bisa memahami alam yang memiliki sejuta hal misterius. Alam, bisa di manfaatkan bagi kehidupan dan juga bisa membunuh kehidupan.   Ada beberapa orang yang menocba menelusuri alam. Mereka biasa di panggil Dokter Alam. Tugas Dokter Alam tidaklah mudah mereka, harus mencari dan pempelajari perubahan alam maupun makhluk-makhluk hidup.   Haru merupakan seorang pria yang tertarik dengan alam. Berawal dari kakeknya yang merawatnya sejak kecil karena haru yatim piatu. Kakek haru merawatnya dengan penuh kasih sayang hingga dia berumur sembilan tahun. Kakeknya menceritakan bahwa dia dahulu adalah seorang Dokter Alam, yang menjelajahi alam liar untuk memecahkan misteri yang diakibatkan oleh makhluk aneh ataupun fenomena alam yang tak bisa di jelas kan oleh akal sehat.   Pada usia lima belas tahun kakeknya meninggal. Sejak itu ia hidup sendiri, dan terkadang mendapat makanan dari warga yang merasa kasihan pada dirinya yang tinggal sendirian. Karena rumahnya  yang berada di pinggir hutan dan cukup jauh dari pemukiman penduduk.   Haru, tak mau bersedih terus ia mempelajari semua buku kakeknya yang ada di rumahnya. Dia tak hanya membaca buku tentang makhluk hidup, tetapi ia juga mempelajari cara bertahan hidup di alam liar. Berkat buku dari kakeknya dia bisa mempelajari hal-hal baru. Hingga dia berumur dua puluh dua tahun dan sudah siap untuk pergi kealam bebas.   Di saat dia pertama kali pergi ke alam bebas. Dia begitu kaget dan takjub karena alam yang selama ini dia bayangkan lebih indah dan luar biasa. Banyak hal yang dia lihat mulai dari hewan, tumbuhan aneh, dan itu membuat dia semakin bersemangat untuk melanjutkan petualangnnya.   Setiap hari, dia mempelajari semua makhluk hidup yang ia temui melalui buku kakeknya. Dia berhasil membantu beberapa warga yang sedang mengalami kesulitan seperti penyakit yang tidak bisa di obati oleh Dokter dan berbagai masalah lainnya.   Di suatu hari yang cerah haru melintasi sebuah rumah kecil. Dia berfikir tak akan ada orang yang tinggal di tempat seperti itu karena kelihatan sudah usang dan tak terawat. Di saat yang bersamaan, dia melihat seorang anak kecil berjalan masuk kerumah itu sambil membawa mangkuk yang berisi makanan.   Karena penasaran Haru pergi kearah rumah itu, dia mengetuk pintu rumah itu dan anak yang dia lihat tadi yang membuka pintunya.    “Siapa kau?” tanya anak itu dengan wajah yang heran menatap haru.   “Aku hanya seorang pengembara yang kebetulan melewati rumah ini. Aku lihat tadi kau membawa sesuatu dan dipikir-pikir akan sulit jika kau tinggal di sini seorang diri.”    Disaat mereka berbincang didepan pintu, terdengar suara orang batuk.    “Uhuk… Uhukkk….”   “Suara apa itu?” tanya Haru kepada anak itu.   “Itu suara ibuku. Dia sedang sakit,” jawab anak itu, sambil menunjukan wajah yang murung.   “Kalau begitu biarkan aku masuk! Mungkin aku bisa membantu,” ucap Haru dengan senyum di wajahnya.   Anak itu membolehkan haru masuk. Setelah Haru masuk kerumah, ia sangat terkejut melihat seorang wanita yang terbaring di kasur. Wanita itu taklain adalah ibu dari anak itu yang terbaring dengan keadaan lemah.   “Apa yang terjadi?” tanya Haru dengan wajah yang cukup kaget.   “Sekitar dua bulan yang lalu ibuku jatuh sakit, dan kondisinya semakin memburuk. Aku sudah coba meminta bantuan warga tapi mereka tak bisa membantu,” ungkap anak itu dengan wajah yang murung.   Perlahan wanita itu membuka matanya. Dia melihat Haru dan anaknya sedang menatap dirinya dari kejauhan.   “Siapa kamu?” ucap wanita itu dengan wajah yang kaget menatap kearah Haru.   “Aku Haru, seorang Dokter Alam.  Bisa kau beritahu aku bagaimana ini bisa terjadi pada dirimu?” jawab Haru, dan memberikan pertanyaan balik kepada wanita itu.   Lalu wanita itu mencoba duduk dan bekata, “Uhuk… Seperti yang kau lihat. Kondisi ku ini bermula ketika aku mengambil kayu di hutan. Aku tak sengaja  menginjak sesuatu, dan setelah itu merasa kakiku sebelah kiri tersengat oleh sesuatu.”   “Boleh aku lihat luka mu itu?” tanya Haru.   “Tentu,” ucap wanita itu sambil menunjukan lukanya yang berada di kaki kiri bagian belakang.   Haru cukup kaget, karena luka itu memiliki titik hitam serta tanda merah yang melingkar di area titik hitam itu.   Haru kembali bertanya, “Apa yang kau rasakan dari luka ini?”   “Rasanya panas dan sangat nyeri ketika terkena air,” jawab wanita itu dengan wajah yang menahan sakit.   Haru Kemudian terdiam sejenak. Dia, mencoba berfikir obat apa yang pantas dia berikan untuk wanita itu.   Haru membuka tasnya, dan mulai mencari tau obat apa yang bisa dia gunakan. Setelah cukup lama memilih berbagai macam bahan yang bisa di jadikan obat. Haru akhirnya mulai meracik obat dan membuat saleb.    Haru mengoleskan saleb itu keluka Wanita itu sambil berkata, “Bagaimana rasanya?”   “Perih dan sakit,” jawab wanita itu dengan nada merintih.   Setelah mengoleskan saleb itu Haru berkata, “Itu memang reaksi yang wajar saat di olesi saleb ini.”   Tak lama setelah wanita itu di olesi saleb dari Haru, ia tertidur.   “Apakah ibuku akan baik-baik saja?” tanya anak itu dengan wajah yang khawatir.   “Kau tak usah khawatir besok pasti ibumu sudah mulai membaik,” jawab Haru dengan senyum.   Setelah Haru mengobati wanita itu. Haru, membuka sebuah buku yang di dalamnya berisi tentang siklus makhluk hidup di dunia.   “Ibumu terkena sengatan Cyrcle Stun Gumo, sejenis laba-laba yang hidup di dalam hutan ukurannya mirip dengan ukuran kecoa. Biasanya mahluk ini hidup di dalam hutan dan menyukai daerah yang lembab. Memang sengatannya tidak begitu berbahaya bagi manusia. Akan tetapi bagi kondisi tubuh yang lemah atau tubuh yang mudah alergi sengatan Cyrcle Stun Gumo bisa berbahaya, dan bisa membuat korban kejang-kejang dan mati,” kata Haru dengan nada yang Tegas.   Anak itu sedikit syok mendengar penjelasan Haru.   Haru Kembali berkata, “Beruntung Ibumu masih bisa kita selamatkan jadi tenanglah.”   Anak itu hanya mengangguk.   “Siapa nama mu?” tanya Haru.   “Nama ku Toto,” jawab anak itu.   “Kalau begitu Toto bisa kau antar aku ke tempat ibumu yang pertama kali dia tersengat?” tanya Haru dengan nada yang serius.   Tanpa banyak bertanya Toto berkata, “Baiklah.”   Toto, pun mengantarkan Haru menuju lokasi Ibunya yang tersengat Cyrcle Stun Gumo. Setelah cukup jauh masuk hutan mereka tiba di suatu tempat. Di tempat itu terlihat sarang laba-laba ukuran yang cukup kecil, tapi dengan jumlah yang cukup banyak memenuhi dedaunan di sekitar hutan itu.   Mereka berdua berhenti sejenak. Dengan wajah yang serius Haru melihat sekeliling tempat itu, lalu berkata, “Kau  tunggu di sini. Akan berbahaya jika kau ikut memeriksa tempat ini. Biar aku yang memeriksa tempat ini.”   Haru memakai masker dan sarung tangan. Dia mulai memeriksa sarang Cyrcle Stun Gumo. Terlihat banyak Cyrcle Stun Gumo yang keluar ketika Haru menggoyangkan sarang mereka. “Banyak sekali mahluk ini di sini. Aneh sekali, kenapa mereka berkumpul di sini dan terlebih lagi ini jalan penduduk desa biasa mencari kayu bakar. Seharusnya mereka tidak berada disini?”   Haru coba masuk lebih dalam ke hutan. Setelah cukup lama berjalan dia mencium bau aneh.   “Bau apa ini?” ucap Haru sambil mengamati daerah sektar.   Haru mencari sumber bau itu. Dia melihat banyak tumbuhan berwarna ungu kehitaman yang tak lain Terra Venom Froufer. Sejenis, tanaman beracun yang membuat serangga mati jika menghirup bau bunga itu.   Haru mengambil beberapa tangkai bunga itu lalu berkata, “Pantas, para Cyrcle Stun Gumo itu pindah ke arah sana pasti karena ini penyebabnya.”   Haru kembali menemui Toto.   “Bagaimana?” tanya Toto   “Ya.  Ayo cepat kita keluar dari hutan ini!” jawab Haru dengan berjalan cukup cepat.   Haru dan Toto segera pergi keluar hutan itu. Di luar hutan terlihat sudah ada beberapa pria yang  merupakan warga desa sudah menunggu mereka berdua.   Salah satu pria bertanya, “Apa kalian tidak apa-apa?”   “YA,” jawab Haru.   Pria itu kembali berkata, “Kami khawatir soalnya tadi ada orang yang bilang kalian masuk hutan.”   “Apa yang terjadi dengan hutan ini?” tanya Haru kepada Pria itu.   Dengan wajah yang cukup cemas pria itu menjawab pertanyaan Haru. “Sebernarnya, beberapa waktu ini ada beberapa warga terkena penyakit seperti kesemutan tapi disertai rasa nyeri yang sakit. Jadi kami melarang warga untuk masuk kehutan supaya tidak ada lagi korban.”   “Begitu rupanya. Kalau boleh biarkan aku pergi memeriksa warga yang terkena penyakit itu. Soalnya aku tadi juga mengobati kaki ibu dari anak ini,” ucap Haru sambil menunjuk kearah Toto.   Dengan wajah yang cukup terkejut pria itu berkata, “Benarkah. Kalau begitu ikuti aku.”   Haru menatap Toto. “Sebaiknya Toto kau pulang!”   “Kenapa?” tanya Toto dengan wajah kaget.   Haru menunduk sejajar dan memengang pundak Toto lalu berkata, “Ibu mu membutuhkan mu Toto, dalam kondisinya yang terluka seperti saat ini.”   Toto terdiam dan hanya mengangguk.   Lalu Haru pergi bersama warga desa pergi kerumah orang-orang yang terluka. Sementara Toto langsung kembali kerumahnya untuk menjaga ibunya.   Setelah mengobati para warga yang terluka. Haru dan warga berkumpul di rumah Ketua Desa untuk berbicara mengenai musibah yang mereka alami.    “Bagaimana ini Tuan Haru? Apa yang harus kami lakukan.” Ketua Desa dengan wajah yang cemas bertanya kepada Haru.   Haru melirik kearah sekitar lalu berkata, “Masalah, ini di sebab kan oleh hewan kecil yang bernama Cyrcle Stun Gumo. Mereka mendekati pemukiman warga. Alasan mereka mendekati pemukiman, karena ada tumbuhan bernama Terra Venom Froufer. Tumbuhan, ini tidak di sukai oleh serangga dan beberapa hewan karena memiliki bau ya cukup beracun bagi mereka. Kalau di tubuh manusia tidak beracun, akan tetapi bisa menyebabkan pusing dan mual.”   “Kalau begitu bagaimana solusinya?” Ketua Desa Kembali bertanya kepada Haru.   “Satu cara yang bisa kita lakukan, yaitu membakar bunga-bunga itu.” Haru berkata sambil mengangkat telujuk jari kanannya.   Kepala Desa pun menyetujui usul dari Haru. Kepala Desa, mulai mengumpulkan para pria dari desanya untuk membantu membakar Terra Venom Froufer. Mereka pergi kehutan secara bersama-sama. Setelah sampai di tempat tumbuhnya Terra Venom Froufer mereka menyiramkan minyak tanah ke tumbuhan itu. Setelah itu barulah obor api di lemparkan ke tempat yang sudah di siram menggunakan minyak tanah. Api yang cukup besar pun muncul seketika setelah obor itu dilempar.   Terlihat kobaran api di sertai asap yang cukup tebal. Haru dan para warga pergi cukup jauh untuk menghindari asap dari tumbuhan itu. Asap itu tertiup angin, membuat beberapa hewan dan serangga mati.   Setelah api itu mati, barulah mereka pergi ketempat Cyrcle Stun Gumo. Haru memberi tau mereka bahwa Cyrcle Stun Gumo tidak suka dengan udara panas. Jadi Haru menyuruh mereka membuat api disekitar sarang mereka. Para warga menuruti yang Haru katakan. Cyrcle Stun Gumo Mulai meninggalkan sarangnya.   Setelah mereka merasa semua Cyrcle Stun Gumo pergi dari sarangnya, mereka mulai merusak dan menghancurkan sarang Cyrcle Stun Gumo. Lalu Haru dan para waga keluar dari hutan itu.   Setelah keluar hutan Kepala Desa berkata, “Aku, tidak tau harus bagaimana berterimakasih kepada mu Tuan Haru.”   “Kalian tidak perlu repot-repot,” jawab Haru.   Kepala Desa mencoba menawarkan Haru untuk bermalam di desa mereka. “Kalau begitu bagaimana kau bermalam di desa ini Tuan Haru?”   “Baiklah, kalau begitu,” jawab Haru dengan nada santai.   Haru bermalam di desa itu, untuk memulihkan tenaganya. Haru tak mau membuang waktu. Di pagi harinya Haru sudah mulai melanjutkan perjalanannya. Terlihat dari kejauhan toto bersama ibunya.   Toto melambaikan tangannya ke arah Haru dan berteriak, “Hati-hati… Datang lagi kesini yaaaa.”   Haru tersenyum mendengar kata-kata toto itu. Di dalam hati Haru berkata, “Ya, jika aku melewati daerah ini mungkin aku akan mampir.”
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD