Part 1

712 Words
Author Pov Amora Prisilia itu namanya, dia mengubah penampilanny menjadi nerd ,untuk menghindari kejadian 5 tahun lalu. Di usianya yang ke 20 tahun dia bekerja disebuah perusahaan besar karena kecerdasannya mengingat dia hanya lulusan SMA, ya walaupun hanya pegawai biasa, namun itu sudah cukup. mengingat dia hanya tinggal sendiri, orang tuanya sudah meninggal beberapa tahun yang lalu. Saat ini sudah jam 18.30 tapi pekerjaannya belum juga selesai mau tidak mau dia harus lembur lagi mengingat besok adalah adalah hari Sabtu, dia tidak boleh meninggalkan pekerjaan atau membawa pekerjaan ke rumah. Amora tidak pernah melakukannya, dia termasuk dalam karyawan yang disiplin. Amora meneruskan pekerjaan hingga lupa waktu.  Di tempat lain pria itu baru saja memarkirkan mobilnya, ia kembali ke kantor karena ketinggalan dompet dan kunci apartemennya. Lobby kantor terlihat sepi, tentu saja ini sudah jam 20.00 dia berjalan cepat memasuki lift dan menekan tombol angka 30 dimana ruangnya berada. Sesampainya di ruangan tersebut dia mengambil dompet dan kunci yang berada di atas meja kerjanya. Saat hendak melangkahkan kakinya pria yang bernama lengkap Frederick Nicholas Sadewa itu tidak sengaja melihat kulkas kecil di ruangan nya terbuka, tiba-tiba saja rasa haus menderanya. Dia menghampiri kulkas dan mencari air mineral di dalamnya. Nicholas begitu ia sering di sapa, tidak menemukan air mineral di dalam kulkas kecil nya. Ingatkan dia untuk memecat OB besok. Karena lalai memenuhi isi kulkasnya Tidak ada pilihan lain, segelas wine tidak akan membuatnya mabuk. Awalnya memang hanya segelas, namun tak terasa dia sudah menghabiskan hampir 2 botol wine kepalanya terasa pening. Dia berdiri kemudian berjalan sempoyongan keluar dari ruangan menuju lift. Dia kini berniat untuk pulang.  Sementara Amora, dia baru saja selesai membereskan laporan dan menumpuk nya menjadi satu di meja kerjanya. kemudian dia mengambil tas kerja dan melangkah menuju lift. Rasanya sangat lega ketika sudah menyelesaikan pekerjaan. Amora bisa libur dengan santai tanpa terbebani pekerjaan.  Saat memasuki lift dia terkejut melihat Ceo yang berada di dalam lift menatap tajam ke arah nya dengan tatapan mengintimidasi, ada perasan tidak enak merayap di hatinya akan tetapi dia tetap melangkah memasuki lift. Amora pov Ada apa dengan nya? Kenapa pria itu menatap ku seperti itu? Aku melihat penampilan ku di pantulan pintu lift. Rasanya tidak ada yang salah dengan penampilanku, meskipun sudah malam. Aku masih tetap rapi. Aku harus cepat keluar dan menunggu lift selanjutnya. Aku yakin pria itu mabuk, tercium jelas di hidungku bau alkoholnya. Tanganku hampir saja menekan tombol lift jika saja seseorang tidak menarik ku dan menyudutkan ku di dinding lift." Mau lari kemana hmm? Kau tidak mau menemaniku bermain?" Aku menggeleng mendengar pertanyaan pria itu. Lagi pula pertanyaan macam apa itu? Siapa yang ingin bermain dengan orang mabuk.    "Se-selamat malam, Pak " bodoh kenapa kalimat itu yang keluar dari mulutku, sih? Oh shitt!! Belum sempat aku mengeluarkan kata lagi, sesuatu yang kenyal dan basah menempel di bibir ku, aku berusaha mendorong nya tapi, usaha ku sia-sia yang ada dia malah memperdalam ciumannya. "Hmfff... le-pash Pak."  "Tidak akan. Sebelum kita menuntaskannya, Sayang" Dia menekan tombol lift kembali ke lantai 30 . menarik ku secara paksa, tidak lebih tepatnya dia menyeretku dengan kasar. Aku sudah berusaha untuk melawan namun, tenagaku tidak sebanding dengannya. Aku berpikir, apa semua orang mabuk memiliki tingkah seperti ini?  Dia menarik ku ke ruangan nya memasukkan ku ke sebuah ruangan luas seperti kamar tidur dan melempar ku secara kasar ke atas ranjang .tidak aku tidak mau berakhir mengenaskan disini ,aku harus keluar. Sebelum kakiku menyentuh lantai aku sudah ditarik kembali ke atas ranjang dan dia menindihku, merobek baju ku dengan kasar Hingga meninggalkan bekas cakaran kuku nya ,menciumiku dengan kasar dan brutal. Dan entah kapan dia telah membuka semua pakaiannya ,ini tidak bisa di biarkan, aku memberontak sekuat tenaga melawannya semampuku. Tapi aku kalah dia merenggut kesucian ku, dia memperkosa ku dengan brutal memperlakukan ku layaknya binatang. Rasa sakit di s**********n ku tidak sebanding dengan rasa sakit di hatiku. Setelah menyemburkan benihnya didalam ku dia tertidur dengan pulas nya. Wajahnya begitu damai seolah tidak bersalah sama sekali.       Aku menatapa kosong pada langit-langit ruangan, akan seperti apa kehidupanku kedepannya? Kenapa Tuhan tidak menolongku? Aku pandangan ku kosong dan aku lelah setelahnya kegelapan menyelimuti ku. Bersambung.. ________ Hai guys ini cerita pertama yang berani aku publish. Ini real dari imajinasi ku sendiri please jangan copas. Selamat membaca.  Typo bertebaran..
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD