“Ya sudah kuduga, kalian lebih penurut pada Nyonya besar dari pada perintah dariku. Aku tidak bisa melakukan apapun dengan kakiku yang terluka. Aku juga tidak mau merepotkan kalian atau Nyonya besar atau bahkan penghuni rumah ini. Jadi lakukan saja perintahku yang biasa itu, aku hanya tidak ingin merepotkan seorang pun disini. Terima kasih atas perhatian kalian padaku. Maaf ya, aku harap kalian mengerti kondisiku!” senyumku. Para pelayan rumah itu saling memandang satu sama lain, mereka memberi isyarat satu sama lain. “Baiklah Nona muda, kami akan menuruti perintah yang nona berikan pada kami” jawabnya, yang kemudian mereka semua pergi dari ruangan ini. Kepergian mereka semua membuatku legah, aku bisa menarik napas panjang. Aku pun perlahan- lahan bangun dari tempat tidurku. Kucoba untu