12

203 Words
Tetapi langkahku terhenti, begitu aku menabrak seseorang dan membuatnya jatuh ke tanah. Seorang pelajar berpakaian rapi dengan beberapa temannya. Orang yang kutabrak itu segera di bantu oleh temannya untuk berdiri dan aku segera berdiri lalu meminta maaf. Aku tidak melihat wajahnya, aku terus menundukan kepalaku ke bawah. “Maaf, maafkan saya!” ucapku yang tanpa panjang lebar lagi, aku segera berdiri dan kembali berlari.   Tidak lama kemudian, ayah dan ibu tiri datang. Mereka berdua menanyakan gadis muda. Kebetulan orang yang mereka tanyakan adalah orang yang pernah di tabrak gadis muda. “Maaf, apakah kalian melihat gadis muda di sekitar sini? Dia berambut panjang, dia lari ketakutan!” tanya ayah. “Ah, apakah gadis muda muda.... oh ya, dia lari kesana! Dia seperti buru- buru” ucap salah satu dari mereka. “Terima kasih” jawab ayah merendahkan tubuhnya bersamana dengan ibu tiri. Kemudian ayah dan ibu tiri kembali berlari mencari gadis muda yang terus berlari tanpa henti.   Sekelompok pelajar pria yang mendapat pertanyaan itu mulai mencurigai dua orang itu. “Ah, ini aneh! Dia baru saja bilang gadis muda dan dia lari ketakutan kan?” tanya salah satu dari mereka. “Ya benar, memang ada apa?” “Apakah mungkin mereka penculik?”
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD