Memperjuangkan? (Ajeng's POV)

1448 Words

Sepanjang jalan pulang menuju rumah Lily, aku terus memegang kartu perdana yang aku miliki. Sempat terpikir untuk membuangnya saja, namun aku tidak tega melakukannya. Aku belum memberi kabar sedikitpun pada ibu. Kalaupun aku menghubunginya pun, aku harus kembali berbohong dengan mengatakan kalau hubunganku dan mas Barga baik-baik saja. Aku hanya takut ibu tiba-tiba curiga dan nekat ke rumah mas Barga. Huft, semoga kecurigaanmu ini tidak benar. Aku tak mau ibu sampai mengetahuinya dan akan mempengaruhi kesehatannya. Sudah cukup dia sakit karena torehan luka dai ayah, tak perlu lagi dari keluarga mas Barga yang tak punya perasaan. "Mbak Ajeng?" Seketika kesadaran ku naik ke permukaan. Aku menoleh ke Lily yang sedang menatapku keheranan. Aku pun juga menatapnya dengan cara yang sama.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD