Bagian 15

1818 Words

Disa berdiri di ambang pintu kamarnya. Tangannya memegang kusen, matanya menatap ke dalam ruangan yang kini berbeda dari terakhir ia lihat. Semua sudah bersih. Seprai tempat tidur kini berwarna krem lembut, menggantikan tumpukan tisu dan lipatan selimut yang sebelumnya berantakan. Lampu kamar menyala, satu berwarna putih terang dan satu lagi oranye hangat dari lampu meja yang diletakkan di sudut. Dia melangkah pelan masuk ke kamar, lalu berhenti di depan pintu kaca yang mengarah ke balkon. Tirainya sudah dibuka. Cahaya senja perlahan masuk menembus kaca, membuat ruangan tampak lebih hidup. Disa membuka pintu kaca balkon itu. Hembusan angin sore langsung menyambut wajahnya, membawa aroma laut yang samar. Rambutnya sedikit berantakan terkena angin, tapi dia tak menghiraukannya. Kakinya mel

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD