Pagi itu rumah Shayna seperti kedatangan badai kecil. Sejak orangtua Joan datang dua hari lalu, membawa Tania yang pucat dan ketakutan, suasana kampung masih belum benar-benar tenang. Desas-desus makin liar beredar, terutama karena warga tau Tania dibawa ke rumah Joan untuk dipersiapkan menikah secepatnya. Pernikahan kecil-kecilan katanya—yang hanya akan dihadiri keluarga besar. Dan mereka tau kenapa keluarga shayna juga keluarga joan tidak mengadakan pesta besar. Itu karena Tania sudah hamil. Shayna sendiri masih tidak percaya semuanya terjadi begitu cepat. Ia bahkan masih bisa membayangkan jelas wajah ibunya Joan yang berlinang air mata, wajah ayahnya Joan yang penuh tekanan, dan Tania yang berdiri di samping ibunya Joan sambil menunduk, tampak seperti anak kecil yang kehilangan arah.

