Angin sore membawa aroma tanah basah ketika Shayna baru selesai menyapu halaman depan rumah. Udara kampung perbatasan kota itu biasanya menenangkan, tapi hari ini ada sesuatu yang terasa menggelisahkan. Matanya menangkap sosok yang tak biasa: mobil keluarga Joan terparkir persis di depan pagar rumahnya. Shayna mengerutkan kening. Orangtua Joan? Mau apa mereka datang kesini? Belum sempat ia mendekat, suara dari rumah seberang—yang tak pernah absen dari setiap kejadian—langsung memecah keheningan. “Astaga… itu orangtuanya Joan kan? Mau apa ke rumah Shayna?” Suara cempreng Nuy melewati pagar seperti angin ribut yang tak tahu malu. Shayna menarik napas panjang. Ia tahu benar, kalau Nuy sudah bicara, berarti satu kampung akan tahu sebelum petang tiba. Di depan teras, orangtua Joan turun d

