Bab 6

1245 Words
Shayna pulang lebih cepat hari ini, karena ia telah membuat klien tadi pagi menjalin kerjasama dengan perusahaan. Shayna sempat mengobrol dengan Yola dan Dandi. Shayna menceritakan tentang kecelakaan malam itu hingga kesulitan masalah transportasi pergi dan pulang bekerja karena tidak ada mobil. Dandi menyarankan Shayna untuk menggunakan jasa kereta sebagai transportasi umum, Dandi juga mengatakan jika Shayna menggunakan jasa kereta ia bisa mempersingkat waktu BENGKEL SIAGA MAJU Shayna menaiki tangga, di tangga ia berpapasan dengan ayahnya yang akan ke bengkelnya di lantai bawah. Ayahnya bersandar pada pegangan tangga menggeser dirinya memberi jalan untuk Shayna. Setelah Shayna lewat ayah langsung melangkah cepat tanpa menoleh padanya lagi. Raut wajah ayah tampak masih marah pada Shayna. Ia menatap punggung ayah hingga tidak lagi terlihat, setelahnya ia menghembuskan nafas panjang Akhirnya Shayna juga melanjutkan langkahnya masuk kedalam rumah, ia masuk lewat pintu samping yang terhubung langsung ke dapur. Shayna membuka pintu dapur dan mendapati ibunya sedang duduk di kursi meja makan tengah minum kopi ditemani cemilan sambil menonton televisi. Ibunya serius menonton acara gosip sore, ( pasangan keren yang sedang naik daun karena memerankan sinetron yang tengah digandrungi banyak penonton itu dikabarkan tengah menjalin kasih asmara. Kabarnya, mungkin ada hubungan lebih dari sekedar pasangan dalam sinetron) " oh, ini adalah gosip yang sedang viral di kantorku" Shayna berkomentar berusaha memperbaiki hubungan dengan ibunya yang masih kesal karena ulahnya tempo hari. Namun tidak ada tanggapan dari ibunya " ibu..." panggil Shayna. Ibunya tidak merespon " menurut teman di kantorku, mereka menyangkal adanya hubungan lebih seperti apa ya g di digosipkan. Mereka hanya teman, Bu" Namun, ibu masih tak bergeming, mengabaikan Shayna dan fokus pada acara tersebut. Shayna diam sejenak mencari cara agar perhatian ibu teralih padanya " eemm, Bu bagaimana ibu jatuh cinta pada ayah? berapa lama kalian berpacaran? ibu dan ayah sudah berumah tangga sangat lama, kalian pasti saling mencintai" " tidak, kami tidak berpacaran. kami dijodohkan oleh orang tua kami " Shayna manggut manggut " ibu cantik, apa tidak ada yang naksir sama ibu?" Bola mata ibu berputar seperti sedang mengingat " sepertinya tidak ada. Ibu yang lebih dulu menyukai mereka, tapi mereka tidak menyukai ibu" jawab ibu sambil menyuap kopi yang masih panas dengan sendok Shayna terhenyak mendengar pengakuan ibunya lalu mengerutkan dahinya, " tapi, bukankah ibu pernah berkata padaku, wanita tidak boleh menyukai pria lebih dulu" " benarkah ibu pernah bilang begitu?" " ya, ibu bilang menyukai pria lebih dulu itu tidak pantas" " rasanya ibu tidak pernah bilang begitu..." ibu menyangkal Shayna ingat betul, ibu mengatakan itu. Ia juga masih ingat kapan ibu mengatakannya waktu itu Shayna masih duduk dikelas dua SMA, ia sangat menggemari salah satu vokalis band ternama di kota ini. " dia yang paling keren, mataku tidak pernah bohong" Shayna berteriak sambil lompat lompat di atas ranjang sambil melihat layar televisi yang sedang menayangkan lagu yang vokalisnya ia sukai. Kemudian ia turun dari ranjang mendekati layar televisi. " Charlyyyyy!!" teriak Shayna tepat di depan layar, bahkan Shayna mencium pria di dalam layar itu. Suaranya sangat kencang hingga membuat ibunya terganggu. BRAK! Ibu mendorong pintu kamar Shayna keras. " SHAYNA!!" bentak ibu saat itu sontak Shayna terkejut dengan suara ibu " jika ayahmu tau kau tergila gila pada seorang pria, ibu jamin semua setan di rumah ini keluar karena kemarahan ayahmu!!" Mulut Shayna menganga lebar mendengar ucapan ibu, ia syok dan ketakutan. Ia tidak bisa membayangkan setan setan di rumah akan keluar menghampirinya dan marah padanya karena telah membuat ayahnya marah. lalu sejak saat itu Shayna tidak pernah lagi mengagumi seorang pria apalagi mendekati pria " itu yang ibu katakan padaku, saat itu, masa ibu tidak ingat?" " tidak, ibu merasa tidak pernah mengatakan yang seperti itu " ibu terus menyangkal sambil melahap cemilan, raut wajahnya tampak tidak merasa berdosa. Matanya masih tetap fokus pada acara gosip artis di televisi. " apa kau pikir ibu serius mengatakan itu padamu?" tanya ibu tiba tiba Shayna tersenyum, lalu mengangguk pelan "ya, aku pikir ibu sangat serius, karena wajah ibu tampak begitu serius waktu itu" " lalu...berapa lama kau berpikir begitu?" Shayna terdiam tampak menghitung, " Sepertinya sudah lama sekali, Bu. Mungkin sejak usiaku tujuh belas tahun" " Bodoh!" ibu tersenyum tipis seperti meremehkan ' anak baik, bahkan Tania adikmu jauh lebih berpengalaman dari pada kau' batin ibu Shayna melongo menatap wajah ibu yang sama sekali tidak menunjukkan rasa bersalah ' AKU INGIN KEMBALI KE USIA TUJUH BELAS TAHUNKUUUU!' batin Shayna berteriak. *** Hari berganti Hari ini Shayna pulang dari kantor sedikit terlambat karena banyak pekerjaan yang harus ia selesaikan. Shayna mengikuti saran Dandi untuk menggunakan jasa kereta api Setelah mengurus kartu, Shayna menunggu kereta datang. Tubuhnya terasa lelah seharian bekerja Akhirnya kereta yang ditunggu datang, tapi tunggu... siapa itu? Shayna terkejut sampai mulutnya menganga lebar ketika menangkap sosok Samchon tengah berdiri menunggu kereta benar benar berhenti seperti dirinya. Ketika kereta sudah berhenti Samchon masuk ke dalam kereta. Sementara Shayna masih termenung menatap punggung Samchon. Shayna tersadar dan bergegas naik di saat kereta sudah mulai berjalan perlahan Gerbong sesak penuh penumpang, setiap hari situasi selalu sama disaat jam pulang kantor. Shayna tidak mendapatkan tempat duduk. Ia berdiri berpegangan pada tiang besi di tengah gerbong. Ia tidak menyangka bertemu pria itu disini. Shayna melihat ke arah Samchon yang juga tidak mendapatkan tempat duduk. Ia berdiri tampak tenang tanpa berpegangan pada apapun Shayna ingin menghampiri Samchon, ia sudah akan melangkah namun urung, ' tunggu, tidak tidak...nanti dia bisa mengira jika aku mengikutinya' saat Shayna masih bingung, kereta berhenti Samchon bergerak membalikan badan lalu melangkah sedikit masuk ke tengah gerbong, kereta sampai di sebuah stasiun. Pria tampan itu harus memberi jalan pada penumpang yang ingin turun di sana dan memberi ruang untuk penumpang baru. Kemudian matanya seperti menangkap sosok seseorang yang belum lama ia kenal. Shayna Namun karena terhalang orang orang membuat Samchon kesulitan untuk memastikan apakah yang ia lihat Shayna atau bukan. Sementara itu, Shayna menoleh dan mendapati kursi kosong, lalu dengan cepat ia bergerak menjangkau sandaran kursi dan duduk di kursi tersebut. Penumpang kereta yang baru, masuk lebih dalam ke tengah gerbong. Shayna masih penasaran dengan Samchon, ia menoleh ke samping ingin melihat Samchon lagi. Namun ketika Shayna menoleh ia malah mendapati seorang pria bertubuh besar dengan perut buncit berdiri disampingnya, sehingga Shayna kesulitan untuk memastikan apakah Samchon masih ada disana atau tidak. Shayna membungkuk sambil duduk mencari celah untuk mengintip. Tapi kembali ia terhalang oleh seorang anak kecil bertubuh gendut Shayna memejamkan mata lalu menghembuskan nafas panjang, karena penasaran akhirnya Shayna memutuskan untuk kembali berdiri setelah berhasil berdiri dan berpegangan pada tiang besi, Shayna menoleh mencari sosok Samchon, dan ia menghela nafas lega masih mendapati Samchon berdiri tenang dengan tatapan lurus ke depan " duh!" Shayna merasa kakinya lelah berdiri, ia ingin kembali duduk namun kursinya sudah di tempati penumpang lain. Akhirnya Shayna berjongkok sambil terus memperhatikan Samchon Tiba tiba menyembul kepala seorang wanita mendekat pada Samchon, badannya yang di balut pakaian seksi memperlihatkan bahu mulus itu bergeser sedikit demi sedikit sambil berpegangan pada handgrip handle Setelah tubuhnya tegak sempurna di sebelah pria itu, si wanita menoleh menatap Samchon sambil tersenyum manis. Shayna masih memperhatikan gerak gerik Samchon sambil berjongkok. Pria tampan itu pun terlihat membalas senyum wanita itu, membuat Shayna menjadi kesal sendiri namun tidak bisa berbuat apa apa. Shayna menghembuskan nafas sambil melorotkan bahunya. Tak lama terdengar pengeras suara memberikan informasi, STASIUN BERIKUTNYA ADALAH STASIUN X PARA PENUMPANG BISA BERALIH KE JALUR TUJUAN DI STASIUN INI. PERHATIKAN JARAK ANTARA KERETA DAN LANTAI TERIMA KASIH kemudian para penumpang yang turun bersiap berdiri menghadap pintu keluar.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD