Dhana sendiri juga tidak memperdulikan keberadaan mereka. Dan berpamitan menuju paviliunnya. “Kak, saya duluan ke dalam ya. Aku masih lelah. Aku ingin segera beristirahat”, tampak Dhana segera berlalu diikuti Shysel dan Riska. Beberapa waktu kemudian, Dhana telah tiba di paviliun miliknya. “Seingatku untuk menuju paviliun milikku, aku harus melewati jalan-jalan ini, tetapi mengapa aku merasa paviliun ini terlihat angker. pikir Dhana keheranan setelah dia melihat bangunan rusak di depannya yang tidak terawat. Dia tidak menyangka paviliun seorang pangeran terlihat kotor. Perabotannya penuh debu padahal tidak banyak perabotan yang ada disana. Sprei tempat tidurnya juga kusam, dan pakaiannya sangat sedikit dan sederhana. Begitu pun bahan pakaiannya kasar, seperti bahan untuk pakaian pelay

