“Penting mana, Bu RT yang nyata-nyata sehat dengan keselamatan menantu Ibu?” Gito bertanya tanpa memalingkan wajah, terdengar dari intonasinya, ia sangat kecewa dengan tindakan sang ibu yang gegabah. “Sia-sia aku dengan Kiai ke rumah memusnahkan semua barang pemberian jin. Justru Dinda yang akan disembuhkan telah ilang dibawa jin. Ya Allah! Harus gimana lagi?”tanya pria berambut cepat ini ke arah penyesalan diri. “Mas Gito, Bu Teti, ambil wudu lagi, yuk. Biar pikiran lebih jernih lalu kita kumpul berdoa lagi di musala,” ucap Pak Kiai yang menghampiri keduanya. Akhirnya, Gito mengajak ibunya mengambil wudu lalu menuju musala. Pak Kiai telah menunggu mereka dengan berzikir. Saat keduanya telah siap, Pak Kiai segera meminta Gito untuk mengumandangkan azan untuk pelaksanaan salat Asar. ••

