“Sebelum makan baca Al Fatihah dulu,” ucap Gito menatap ke Dinda yang hendak mencicipi kolak. Ia pun ikut mengambil mangkuk kolaknya sambil bibir mengucap doa. “Wa ammal qoosituuna fa kaanuu li jahannamahatabaa.”(QS. Al-Jinn: 15) “Dan ada pun yang menyimpang dari kebenaran, maka mereka menjadi bahan bakar bagi neraka jahanam.”(QS. Al-Jinn: 15) Dinda segera menyuapkan sendok ke mulut, hanya satu suapan dan tiba-tiba mangkuk yang dipegang wanita muda ini terlempar ke arah dinding dan pecah berkeping-keping. Isi di dalamnya berhamburan mengotori dinding dan lantai. “Audzubillahiminasyaitonirrojim.” Gito dan Dinda mengucapkannya bersama-sama. Tak gerakan yang mencurigakan lagi dan keduanya merasa lega. Bu Teti yang mendengar suara berisik mangkuk pecah segera keluar kamar. Kedua mata wani

