Pukul delapan pagi. Olivia terbangun meski matanya masih terpejam dan belum terbuka sepenuhnya, berada di batas sadarnya saat telapak tangannya bergerak pelan di atas ranjang, meraba, mencari tubuh suaminya untuk ia sentuh. Nyatanya ranjang di sebelahnya telah kosong. Olivia membuka mata secara perlahan. “Oh Tuhan,” desis Olivia pelan. Ia meraih bantal yang ditiduri James, Olivia bisa mencium aroma tubuhnya. Aroma mint dari shampo yang dipakainya. Olivia keluar dari balik selimut, berjalan ke walk in closet untuk mencari piyama yang baru. Usai mencuci muka dan bergosok gigi ia langsung keluar meninggalkan kamar. Berjalan menuruni anak tangga. James memperhatikan setiap langkah Olivia. Tatapan matanya masih tampak dingin. Olivia menghela napas dan berjalan menghampirinya. Olivia perlu b

