Bab 112 Perlawanan Alexander

1368 Words
Arkan Quinn Ezra Yamazaki sudah ingin menendang pria di kursi lain itu tanpa ampun. Dia benar-benar menyebalkan! Namun, tujuan utamanya hari ini tidak boleh kacau, maka dengan kesabaran luar biasa dia menahan diri agar tidak mengamuk lepas kendali seperti di mansion pribadinya. Dari penuturan Elric mengenai fisik Alexander Zain Armaga dan kuasanya, setelah dilihat secara langsung membuat alarm rasa percaya diri sang aktor berdentang sempurna. Tidak heran dia bisa sampai menikah 12 kali dan bercerai 12 kali! Kekesalan tiba-tiba timbul di hati sang aktor ketika mengingat kejadian ciuman 5 milyar yang dilakukan oleh Casilda di ruang privat klub malam itu. Membayangkannya saja sudah membuat isi kepalanya mau meledak! Seperti apa pria sialan itu dan Casilda berciuman di depan tamu lainnya, membuat hati Arkan berpilin tidak nyaman. Ingin rasanya meremukkan tulang-tulang Casilda saking merasa tidak terimanya wanita itu berciuman dengan pria lain di belakangnya. Sayangnya, dia tetap harus bersikap baik, hari ini adalah hari penting. Hal-hal yang mengusik pikirannya harus bisa ditahan sekuat tenaga. Tidak boleh mengacau, tidak boleh merusaknya, tidak boleh gegabah! Alasan kenapa Arkan semakin sering menikmati bibir Casilda semenjak melamarnya, semua itu gara-gara dihantui oleh gosip permainan kecil senilai 5 milyar Casilda yang telah bocor dari ruangan VIP, dan kini sudah menjadi buah bibir legendaris di antara pekerja dan tamu klub di sana. Sikap dewasa, pembawaan yang sangat tenang, sedikit dingin, dan begitu berwibawa dari Alexander membuat Arkan merasa terintimidasi hebat, sampai-sampai sang aktor keringat gelisah diam-diam sejak bertemu sosok pria yang tampak lebih tua beberapa tahun darinya itu. Selama dia dan Casilda duduk di ruang tamu menjelaskan maksud kedatangan mereka pagi-pagi begini, Arkan sang Top Star terus saja menggenggam erat tangan wanita yang dicapnya sebagai simpanannya. Seolah-olah kalau melepasnya sebentar saja, Casilda sudah akan terbang ke dalam pelukan Alexander, dan tidak akan kembali lagi kepadanya. Alexander mendengus elegan, menimpali ucapan sang aktor sebelumnya, “saya tidak pernah menganggap Casilda sebagai barang. Harap ingat itu, Tuan Aktor. Dia adalah calon istri saya dengan restu dari ayahnya lebih dulu. Selain itu, hutang yang mereka tanggung, apakah sungguh bisa Anda keluarkan demi wanita itu? Nilainya sangat tidak sedikit. Anda sudah memiliki tunangan, bukan? Seluruh negeri tahu dan mendukung hubungan kalian. Kalau hanya ingin main-main dengan Casilda, saya tidak punya waktu seperti itu. Begitu selesai prosesi pernikahan di sini, saya akan membawa Casilda ke Batam bersama saya, mungkin juga akan langsung pindah dan menetap selamanya di Hong Kong.” Arkan meringis gelap, menahan kekesalan menggedor hatinya mendengar cara santai dan elegan Alexander dalam membalasnya. Pria itu jelas menganggapnya remeh seperti anak kecil manjanya yang tengah merajuk. Benar-benar bikin emosi! Apa katanya tadi? Dia ingin membawa Casilda pergi dari negeri ini? Jangan mimpi! Wajah sang aktor merendah gelap, mata berkilat waspada. “Saya rasa, semua orang tahu rahasia umum dalam dunia hiburan dan bisnis, bahwa pernikahan yang terjadi di dalamnya, bisa saja adalah sandiwara demi keuntungan tertentu. Lisa adalah benar tunangan saya, tapi pernikahan kami hanyalah pernikahan bisnis dan demi keuntungan bersama. Itu hanyalah pernikahan dengan masa kontrak tertentu, tidak akan bertahan lama.” Arkan menjelaskan hal itu dengan wajah super serius, menatap Alexander dengan mata tajamnya, sementara reaksi lawan bicara Arkan sendiri masih begitu tenang dan dewasa, tidak terlihat terusik dengan pengakuannya barusan. “Kalau benar apa yang Anda katakan tersebut, sekarang saya harus mengonfirmasinya sendiri kepada Casilda.” Mata Alexander mengarah kepada Casilda yang gugup dan hanya diam saja selama perbincangan serius itu berlangsung. Sama diamnya dengan para bawahan Alexander yang menunggu di luar. Begitu patuh menjadi pendengar yang baik. “Casilda, aku tanya serius kepadamu, apakah kamu mencintainya? Sungguh masih ingin berada di sisinya meski dia sekarang sudah menjadi tunangan dari wanita lain? Apa kamu yakin bisa bersama selamanya jika kedua orang itu sudah menikah kelak? Ada yang bilang, cinta muncul karena terbiasa. Kamu saat ini hanyalah orang ketiga, bukan? Tidak peduli statusmu dengan Arkan yang saling mencintai, tetap saja akan menjadi orang ketiga yang akan mengusik rumah tangga sakral mereka. Hidup terlalu singkat untuk menjalani semua neraka itu, Casilda. Menikahlah denganku. Itu pilihan yang jauh lebih baik. Kita bisa memulai lembaran hidup kita sendiri, melupakan masa lalu yang pahit, dan membangun masa depan manis versi kita sendiri. Aku tidak bisa melupakanmu, Casilda. Tidak setelah malam itu kita berciuman.” Casilda termenung linglung mendengarnya, mata saling tatap dengan mata lembut Alexander yang sangat serius dan tulus. Seolah-olah, kata-kata pria itu adalah sihir yang membuatnya hanya bisa menatapnya seorang saja. Kedua orang tua Casilda bahkan terlihat terpesona dengan ucapannya, wajah malu-malu mendengar pria yang katanya kejam tapi tampan itu, tidak bisa melupakan putri mereka setelah berciuman. Sangat mengejutkan! Ternyata putri mereka masih memiliki daya tarik khasnya meski sudah gendut seperti itu? Alexander adalah pria pertama yang berani berkata begitu di hadapan mereka, tapi sikapnya yang elegan dan dewasa, malah membuat kedua orang tua Casilda jadi kagum kepadanya. Itu artinya Alexander tidak ingin menyembunyikan apa pun dari mereka, bukan? Tidak seperti pria tampan lain di depan mereka, yang ternyata diam-diam menjalin kasih dengan putri mereka, bahkan dengan berani sempat menyamar dan berkata menjadikan Casilda sebagai asisten pribadinya agar bisa bersamanya terus. Belum lagi sudah memiliki tunangan lain, dan membuat putri mereka seperti sampah yang menyedihkan! “APA MAKSUDMU BERKATA BEGITU?!” raung Arkan tiba-tiba, menggenggam tangan Casilda lebih kuat hingga tanpa sadar membuatnya mengerutkan kening kesakitan. Alexander tersenyum dingin sangat menawan, dengan pose duduk bersandar menyilangkan kaki berciri khas seorang mafia yang disegani, kepala dimiringkan arogan mengejeknya dan berkata dalam, “semua orang bisa berkata akan menikah dengan wanita tertentu, tapi membuktikannya dengan tindakan? Itu adalah hal yang sangat jauh berbeda. Tidak sepertimu yang dari tadi hanya berkata ingin menikahi Casilda dan menjadikannya istrimu tanpa bukti nyata, hal semacam itu, semua pria di luar sana juga bisa melakukan, Arkan sang Top Star. Namun, saya tidak bisa main-main dengan ikatan suci seperti itu. Tidak bisa menunggu lebih lama lagi untuk menjadikan Casilda sebagai istri saya. Lagi pula, jika memang Anda serius menyukai seseorang, tidak akan membiarkannya terlunta-lunta dengan nasib tidak jelas sementara Anda akan bersama wanita lain membangun rumah tangga secara resmi, meskipun hanya sebuah pernikahan kontrak. Casilda memiliki hak untuk memilih yang terbaik untuk hidupnya. Bahkan, tanpa ada hutang itu pun, saya bersedia menerima Casilda apa adanya daripada berada dalam hubungan menyedihkan seperti sekarang.” Arkan merasa tertohok mendengarnya, wajahnya menjadi suram gelisah. Pupil menyusut gemetar melihat sikap Alexander yang benar-benar serius menginginkan Casilda sebagai istrinya. Belum sempat Arkan membuka suara, Alexander melanjutkan sembari memperbaiki posisi duduknya dengan sangat dewasa dan sopan, menatap kepada kedua orang tua Casilda dengan sangat serius dan elegan, “ayah, ibu, saya bisa memutihkan semua hutang di masa lalu, bisa melupakan semuanya, tapi tolong izinkan saya menjadi menantu kalian. Tolong berkati kami berdua. Saya bersungguh-sungguh menyukai Casilda sejak pandangan pertama ketika melihat fotonya dengan pipi menggemaskannya itu, bukan karena dia sangat cantik dan langsing di masa lalu, melainkan hati kecil saya berkata kalau dialah wanita yang sudah lama saya nanti-nantikan dari semua pernikahan saya yang telah gagal di masa lalu.” Alexander lalu beralih menatap ke arah Casilda dengan tatapan lebih lembut, “aku tidak masalah dengan dirimu saat ini, Casilda. Bersamaku, kamu tidak perlu merasa rendah diri atau pun harus diet agar merasa bisa setara dengan pasanganmu. Tidak seperti sekarang harus dibanding-bandingkan, dan malah menyembunyikan hubungan kalian yang rapuh itu.” Arkan kontan saja memukul permukaan meja penuh kekuatan, berdiri dengan tatapan murka, desisan geram keluar dari sela-sela giginya, “tutup mulutmu, pria berengsek! Casilda tidak akan pernah menjadi istrimu!” Casilda yang melihat Arkan terpicu sangat hebat, dan masih juga menggengam tangannya, hanya bisa menatap linglung orang-orang di ruangan itu silih berganti. Wanita ini tidak tahu apa yang sedang terjadi di antara kedua pria tampan itu, dan bingung bagaimana harus bereaksi. Selain karena dia memang sudah terikat kepada Arkan, dia tidak mau menambah masalah dengan membuka mulut berkata yang bisa memicu banyak hal yang semakin rumit. “Kalau begitu, jika sungguh-sungguh menyukainya, maka menikahlah dengannya hari ini juga. Tidak perlu menunggu sampai semua masalahmu beres, bukan?” tantang Alexander dingin, mata menyipit tajam ke arah Arkan yang syok mendengar hal itu. “Apa?!” ucap Arkan setengah linglung. “Kenapa? Takut? Jika ragu-ragu, maka akulah yang akan melakukannya hari ini juga, detik ini juga.” Perlawanan Alexander membuat Arkan semakin naik darah!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD