janji kiara

Tak , tak ,tak Saat suara sepatu high hells menginjak lantai mamer berwarna putih keabu- abuan dibawah kaki jenjang. seorang gadis dengan surai berwarna coklat kepirangan yang di ikat kuncir kuda. berjalan dengan angkuh melewati koridor panjang yang berliku seperti sebuah labirin untuk mencapai ruang tamu. " kamu sudah datang sayang ,,! " wanita cantik dan angun berdiri dan segera memeluk gadis itu. Diusia yang hampir mencapai 40 an , dia masih segar dan awet muda, karna tak nampak sedikit pun kerutan diwajah. " ada apa ini Mam " gadis itu melihat sekeliling kearah ruangan, tanpa menjawab pertayaan yang tadi sudah dilontar kan wanita yang tak lain adalah ibunya. " itu,,! " " kiara duduk lah tak sopan berbicara seperti itu kepada ibumu " Kiara menoleh kearah pria yang tadi berbicara kepadanya, lelaki tampan dan wajah tegas, orang yang mungkin paling kiara takuti selama ini siapa lagi jika bukan sang Ayah, Mahendra abiyaksa. Tanpa mbantah sedikit pun kiara langsung duduk didekat seorang gadis yang saat ini juga tengah memandang nya dengan rasa ingin tahu, " kapan kamu pulang ke indonesia " " sebetulnya sudah semingu yang lalu " dia memang sudah pulang semingu yang lalu tapi dia tidak pulang ke rumah tapi lebih memilih tingal di Apartemen yang sudah Ayah nya belikan waktu ia ber umur 19 tahun. Jika di Apartemen dia lebih bebas dan leluasa, tapi jika berada dirumah boro - boro bisa pergi keluyuran , keluar rumah harus izin dengan segala macam alasan dan rentetan agar sang Ayah mau mengijinkan ia pergi. " Dan Ayah tidak tahu hal itu ,,? " gadis itu bertanya ragu, " Apakah kau percya Ayah tidak tau aku sudah pulang ke indonesia, Aku pun meragukan hal itu " cara berfikir Ayah nya sangat kuno, dia mempunyai 2 anak dan semua nya perempuan, dia akan selalu mengawasi mereka siang dan malam. Itu yang membuat kiara tidak betah dirumah baginya itu sangat menyiksa. " kiara " seketika kiara langsung menoleh " kau tahu siapa lelaki disamping ku " Tentu saja kiara tahu dan kenal, lelaki tunagan kakak nya, dan juga anak dari Asisten Ayah nya, zayn. " kenal ,,! Memang nya ada apa , bukankah dia zayn tunagan kakak " kiara berfikir Ayah nya sangat lucu, buat apa diabertanya seperti itu. dia bukan tunagan ku kiara " gadis disamping kiara menghela nafas panjang " dia tunaganmu " " Apa ,,! " bagai disambar petir disiang bolong, bagaimna lelaki yang tadi tunagan sang kakak berbalik menjadi lelaki tunaganya, Apalagi dia sangat membenci lelaki didepan nya. Zayn , lelaki yang sedari tadi hanya diam dan tengah memandang ke arah kiara, gadis tunagan yang sudah kabur kuliah ke swedia, beberapa tahun yang lalu. Zayn akui kiara sangat cantik, dengan tubuh yang tinggi dan juga seksi, gadis sombong yang slalu menghinanya. " kalian gila ,,! Bagai mana bisa, zayn tunagan kak freya, bukan tunangan kiara " " kiara jaga ucapanmu " "Tapi yah,," lelucon macam apa ini yang sudah dimainkan semua angota keluarga ku. Dan kakak ku kenapa dengan begitu gamblang nya ia menyebut zayn tunaganku, bukankah ia sangat mencintai zayn. " kalian akan menikah satu minggu lagi , dan kau akan tingal bersama zayn suamimu " " Tidak ,,! Aku tidak mau " amarah ku semakin meradang saat Ayah berkata seperti itu, ' enak saja menikah dengan zayn, lelaki yang tidak sepadan bersanding dengan ku' . " jagan harap aku mau menikah dengan mu ya,,! Kau tidak pantas menikah dengan ku " Plakkk Suara tamparan yang keras terdengar mengema seisi ruangan, tangan mahendra masih sedikit gemetar setelah menampar kiara, dia memang Ayah yang tegas tapi tidak pernah ia layangkan pukulan terhadap kedua putrinya. Kiara tak pernah menyangka Ayah yang sangat dia sayangi dan hormati tega memukul nya hanya demi seorang lelaki seperti zayn. " puas kau zayn " kiara berdiri dan hendak pergi, saat sebuah suara bariton memasuki indra pendegaran nya, " kiara maheswari " Tubuh kiara langsung kaku saat zayn menyebutkan namanya, kiara menoleh ke arah Zayn. Dia melihat pria itu berdiri dan berjalan kearah nya, lelaki dengan tinggi badan 175 cm itu begitu tinggi bagi kiara padahal dia sudah tingi ditambah heels yang melekat indah diantara kedua kaki jenjang nya. Lelaki dengan kulit putih dan garis rahang yang tegas dengan sedikit jambang disekitar dagu, kiara akui lelaki ini memiliki pesona tersendiri. " kiara " zayn menatap netra coklat milik kiara. " suka tidak suka kau akan tetap menjadi istriku " kemudian zayn menoleh kearah kedua orang tuaku. " saya pulang dulu tuan Mahendra " " hati - hati suruh Ayah mu menemuiku " zayn menganguk dan berjalan melewatiku. ayah , ibu dan juga kakak ku. juga pergi meningalkanku yang masih berdiri bagaikan patung, ' apakah mereka tidak ada tangung jawab untuk menjelaskan apa yang sebetul nya terjadi, Apa yang sudah terjadi saat aku tingal selama diluar Negri. *** " zayn kurang ajar enak saja mau menikahiku, dikira dia siapa " sambil terus mengosok kuku - kuku cantik ku ,aku terus mengerutu memikir kan yang semingu lagi akan segera menikah. "Kiara bisa kakak masuk " " tentu masuk lah " Freya segera masuk dan mengambil Nail fail dari tangan ku, " eeh ,, freya sini, aku belum selesai tau ,, " tangan ku berusaha merebut Nail fail dari freya, dari dulu slalu saja begitu. " apa yang mau kau bersih kan kuku sudah pendek gitu,, " tangan freya mengambil jari jemari tanganku. " cantik " uji freya saat melihat tanganku. " freya " " apa " "kau tidak marah. tunaganmu menikah denganku " freya melirik ku dan mengeleng, " bukankah tadi aku bilang, zayn tunaganmu bukan tunaganku ," " tapi ayah menjodohkan kalian berdua " " Ayah memang menjodoh kan kami berdua, tapi ,, ! " " tapi apa ,,? " kiara penasaran dengan ucapan freya yang tidak usai. " sudah lah nanti zayn yang akan memberitahu mu, dan lagi zayn tampan tidak jelek kenapa kau tidak mau menikah denganya " " dia memang tampan, tapi miskin " " Huss, hati - hati kalo bicara kiara , jika Ayah tau dia bisa memukul mu lagi " Seolah diingatkan kejadian tadi siang diruang tamu hati kiara masih sakit, Ayah yang tidak pernah memukulnya , tega melakukan itu ,Kiara menyentuh pipi yang masih lebam akibat pukulan tadi. " Aduh,, shshsh "kiara meringis kesakitan.