
dia terduduk sendirian memikirkan kebesaran tuhannya yang maha besar, termenung dikota bandung yang menampung keresahan dan kegelisahan seorang hamba dan bumi dihamparkan dan langit ditinggikan dan awan-awan melayang diudara, burung-burung dan gunung-gung bertasbih kepada tuhannya, dan nabi dawud dan seluruh pemberi peringatan dan pelajaran dan sungai telah menjadikan pikiran-pikiran mereka tenang, melodi itu alangkah menenangkah duhai tuhan yang menciptakan seluruh alam, turunkanlah kasih sayangmu kebumi ini, teruntuk jiwa mereka yang mati duhai tuhan tenangkanlah, dan rendahkanlah orang-orang yang tak percaya kepada tuhannya dan mereka yang ditinggikan seakan-akan kafilah yang terhormat, sementara mereka gila hormat, padahal tuhannya lah pemilik kemuliaan dan kedamaian, dan teduh waktu ini detik ini semakin cepat tak terasa sudah mendung, tuhannya seorang hamba yang maha belas kasih begitu cepat mengabulkan doa-doa hambahnya begitu dekat, amat dekat, teruntuk yang terdekat menjauhlah, teruntuk yang menjauh dekatkanlah teruntuk yang disana kesinilah teruntuk yang disini kesalahah teruntuk yang diam oergilah teruntuk yang pergi diamlah teruntuk yang berlalri berjalanlah teruntuk yang berjalan berlarilah teruntuk yang resah mintalah ketenangan, teruntuk yang gelisah mintalah kedamaian teruntuk yang suntuk solatlah, hancurnkalah setan yang terkutuk,
pada suatu hari yang telah diputuskan, setan berkata janji tuhanmu benar,aku berjanji namun aku menghianati, ternyata lagi-lagi setanlah teman yang amat jahat yang mengajak golongan manusia menuju neraka yang menyala-nyala, sementara mata mereka menyala siap mengobarkan pergerakan-pergerakan yang besar dan peradaban islam sedikit lagi, hanya menunggu waktu dan tunggulah, sesungguhnya mereka juga orang-orang yang menunggu, dan ingatlah kematia begitu dekat dan semakit dekat dan yang dekat telah mendekat dan yang jauh dekatkanlah dan langit meredup, memancarkan cahata yang mereduh, ini mendung dikota bandung,
ini kota yang agung, dan tuhanmu maha agung, luhur dan agung tiada bandingannya, dan melodi air trus mengalir menabrak batu-batu sungai, suara yang tenang dan damai, teduh dan asri sejuk dan nyaman dan bertahanlah sedikit lagi hujan, carilah tempat berteduh, yang karnanya mereka enggan berteduh carilah tempat yang tenang yang karnanya menginginkan ketenangan carilah tempat yang damai yang karnanya mereka pecinta kedamaian dan carilah tuhanmu, dalam solat mu, carilah pasanganmu, carilah ketenangan didalam sujudmu yang pada akhirnya mereka terduduk sembari memandang keindahan sungai-sungai dan pohon-pohon yang telah ditumbuhkan oleh tuhannya, tentang petani-petani didalam tanah tentang tanah basah dan atap rumah dan kaca-kaca mobil dan bis yang diguyur hujan semalam menceritakan romantisisme kehidupan dan air-air yang mengalir dikaca mobil, entah bis itu berjalan dalam gelap malam membawa seorang lelaki pergi mencari ketenangan mencari perlindungan mencari keamanan, bersihkanlah jiwamu, dan hatimu dan bangkitlah sebab dunia menolak orang-orang yang lemah, kuatkanlah, ini akhir zaman, sebentar lagi kiamat tunggu saja, sungguh tuhanmu tak akan mengingkari janjinya dan lupa, itu daun pisang yang bergoyang bertasbih kepada tuhannya itu rumput-rumput yang bergoyang tertiup oleh angin yang berhembus dengan baik dan tentang perkataan seorang nabi pada masa kerajaaan, aku selalu suka seuautu yang baik yang mengingatkanku akan kebesaran tuhanku, tentang maryam yang disucikan menjauh dari keramaian, mencari ketenangan, lalu tuhannya mengutus seorang malaikat dalam bentuk yang paling sempurna sembari berkata, makanlah dan minumlah dan bersenanglah dan tentang perkataan anaknya yang terlahir dari kandungan yang disucikan begitupula dengan nenek moyangmu yang diciptakan dari tanah, dari tanah aku menciptakannya, lalu aku akan mengembalikannya dan aku akan membangkitkanya demikianlah tuhanmu berkata setiap jiwa pasti akan merasakan mati, dan yang kekal wajah tuhanmu pemilik keagungan dan kemuliaan dan bagi mereka yang menginginkan kemuliaan tetapi dihinakan, diazab pada suatu hati yang membinasakan tentang suara terompet sangkakala yang membangkitkan jin dan manusia lalu mereka berkumpul menghadap tuhannya dan alangkah ngerinya sekiranya mereka melihat orang orang yang berdosa menghadap tuhannya dengan penuh ketakutan dan tentang mereka yang akan berpisah tentang nyawa yang telah sampai dikerongkongan lalu dikatakan siapakah yang dapat m

