Chapter 1

1153 Words
Brukkk!! "Emmh.." desis Hill ketika tubuhnya mendarat di ranjang akibat seseorang yang mendorongnya hingga ia terbaring. Pria berparas bak dewa yunani itupun menyeringai senang kemudian mengungkung tubuh lemas Hill dibawahnya kemudian melarikan wajahnya pada ceruk leher Hillary, menghisap kuat-kuat aroma yang menguar dari tubuh Hillary. "I love your smell honey" bisik pria itu dengan suara seraknya yang dibalas dengan tatapan sayu Hill, hal itupun membuat pria itu terkekeh. "Aku sangat menyukai ekpresimu ketika mabuk Hill, kau begitu seksi dimataku." Puji pria itu kemudian kembali mendaratkan bibirnya pada bibir mungil Hillary, menyesapnya dengan liar, menyatukan lidah mereka dan saling membelitkan lidah didalam mulut Hillary, membuat Hillary melenguh merasakan perbuatan liar pria yang ada diatasnya itu. Pria itu benar-benar panas, dan tak pernah menjauhkan tangannya dari tubuh gadis itu semenjak ia menghampiri Hill yang mabuk di meja bar. Tangan kokoh itupun mulai menggerayangi tubuh ramping Hillary, mengusapnya secara sensual dan penuh gairah. Tanpa mengahbiskan waktu yang lama pun, dress yang Hillary pakai telah dilucuti. Menyisakan bra berwarna hitam dengan CD yang berwarna senada pula, membuat pria itu berusaha tidak meneteskan liur nya bak serigala liar yang menatap mangsanya. Ia pun mulai melucuti kemeja nya sendiri, serta celana panjangnya yang mengekang pergerakan anggota tubuhnya dibawah sana yang merasa begitu sesak dan tersiksa. Namun secara tiba-tiba, Hill mendorong tubuh pria itu, berusaha melepaskan ciuman mereka yang tidak disetujui oleh pria itu. Dan tanpa diduga lagi, Hill justru melakukan suatu hal yang membuat kedua bola mata pria itu nyaris keluar dari tempatnya. Huekkk!! "Argh!! Oh s**t!!" maki pria itu ketika Hill memuntahkan isi perutnya di d**a dan perut pria itu tanpa sengaja. Membuat pria itu mendesah marah. Bukan hanya karena Hill yang memuntahi nya, tapi juga karena gairahnya yang harus gagal ia salurkan karena Hillary yang kini justru benar-benar tertidur. "Jika saja aku tidak mencintaimu dan tergila-gila padamu HillGwaine! Pasti aku sudah membunuhmu!" desis pria itu kemudian mengacak frustasi rambutnya. "Oh God!! Tidak pernah ada ceritanya aku sebagai William Nash Maxwell terbang ke Birmingham Inggris dari NewYork hanya untuk dimuntahi oleh gadis ku!" gerutu pria itu kemudian melesat pergi menuju ke kamar mandi yang ada diruangan itu, meninggalkan Hillary yang tertidur dengan keadaan hampir telanjang itu. - Waktu telah menunjukkan pukul 7.25 A.M ketika Hillary mulai mengerutkan dahinya merasakan sinar matahari yang terasa menganggu mimpi indahnya. Ketika kelopak mata indah itu terbuka, pemandangan pertama yang ia lihat ialah dinding berwarna putih dengan jendela besar di hadapannya menampakkan tumbuhan hijau yang membuat matanya segar. Hill tersenyum simpul sesaat, sebelum akhirnya menyadari bahwa ada yang asing pada perasaannya. Jendela besar? Tumbuhan hijau? Hey, bukankah kamar Hill terletak di tingkat 2 dirumahnya? Dan sebuah pergerakan diperutnya pun membuatnya terkejut setengah mati. Hill pun dengan perlahan mendaratkan tangannya pada sesuatu yang bergerak di perutnya, dan kedua matanya semakin membulat ketika tangannya menemukan bahwa ada sebuah lengan kekar yang melingkar di perutnya, tidak hanya itu, ia dapat merasakan bahwa tubuhnya bersentuhan langsung dengan pemilik lengan kekar itu tanpa baju. Perlu digaris bawahi! Tanpa sehelai baju! Hill pun dengan perlahan membalikkan posisinya, menghadap sang pemilik lengan kekar yang tertidur pulas dibalik punggungnya. "Aaaaaaaaaaaa!!!" pekik Hillary terkejut setengah mati ketika menemukan seorang pria tampan asing tertidur dengan pulas dengan keadaan telanjang diranjang yang sama dengannya. "Shut up love, ini masih terlalu pagi untuk terbangun dari tidurmu." Gumam William dengan serak kemudian menempatkan wajahnya dengan nyaman pada d**a Hillary yang hanya berbalut bra hitamnya. "Hyaaa!! Pervert!!!" pekik Hill kemudian mendorong William sekuat tenaga hingga membuat William terjungkal jatuh ke lantai. Membuat tubuh Will mendarat dengan sempurna pada dinginnya lantai. Kejam. "Demi Tuhan sayang, aku baru tertidur pada pukul 4 pagi, dan kau membangunkanku dengan pekikanmu itu hm? Mengapa kau tidak membangunkan ku dengan desahan mu saja haa?" Tanya William dengan wajah kusutnya, membuat wajah Hill memerah seketika. Mengapa perkataan pria ini sangat vulgar? Bahkan mereka tidak saling mengenal. "A-apa yang kita lakukan?" Hillary merasa begitu ling-lung melihat keadaan mereka berdua pagi ini. Pipinya semakin memerah ketika tanpa sengaja matanya melihat gundukan besar di s**********n William yang hanya tertutupi seberkas kain celana dalam ketat milik lelaki itu. 'Astaga Mommy!! Daddy!! Maafkan Hillary' batin Hill menjerit dengan kedua matanya yang tertutup erat, membuat William terkekeh. Ia tau bahwa gadisnya itu tanpa sengaja melihat gundukan berharganya yang selalu bangun setiap pagi hari. "Kau sudah menyentuhnya, lalu kenapa pipi mu memerah hm? Apa kau lupa dengan milikku yang dibawah sana hm? Ahh.. aku merasa kecewa sekali sayang." Ucap Will kemudian duduk ditepi ranjang itu, mengelus lembut surai panjang Hill, berusaha membuat ketakutan itu menghilang dari pikiran gadis itu. "A-apa? Menyentuh apa?" Tanya Hill tidak mengerti. Dibawah lelaki itu? Apa? Apa semalam dia menyentuh jempol kaki lelaki itu? Lalu tanpa diduga Will menaruh tangan lentik milik Hillary diatas gundukan diselangkangannya yang kian sesak dan membesar. Hill masih belum sadar, hingga akhirnya ia baru tersadar dengan perilaku m***m William ketika ia merasakan kedutan-kedutan lirih dengan kehangatan yang melingkupi tangannya. Seketika itu juga tangannya beralih dari harta berharga William dengan matanya yang melotot marah pada William. "Damn! Stop your dirty mind!" seru Hill membuat William terkekeh. "Baiklah sayang, jangan marah dan maafkan perilaku ku." Balas Will dengan senyuman miringnya, mengingat apa yang ia lakukan semalam membuatnya benar-benar gila. #Flashback "Oh God!! Apa ini karma ku? Dimuntahi oleh orang yang kucintai ketika aku hamper bercinta dengannya?" gerutu Will setelah keluar dari kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Dan jangan lupakan fakta bahwa ia juga baru saja mandi air dingin untuk meredakan gairahnya. Namun tidak semudah itu. Ada yang aneh dengan miliknya yang masih saja tak bisa tidur, hingga membuat pemiliknya mengerang frustasi karena itu. Namun tanpa sengaja matanya menangkap jari-jari lentik Hillary yang tergeletak lemas pada perut rata gadis itu, membuatnya tanpa sadar menjilat bibirnya. "Oh s**t!! Lebih baik aku menggunakan tangan indahnya untuk meredakanmu!" Will pun beranjak dari sofa, kemudian mendudukkan dirinya ditepi ranjang. Tanpa rasa ragu, Will pun meloloskan celana dalam menjadi satu-satunya kain yang melekat ditubuhnya dan membebaskan miliknya yang berdenyut nyeri dan menegang. Will pun memegang tangan Hill kemudian menggerakkan tangan itu untuk menggenggam miliknya dan menekan-nekan secara perlahan. "Ohh.. s**t! Tanganmu saja terasa begitu nikmat saat kau tertidur, apalagi saat kau sadar sayang!" desis William ketika ia dapat merasakan tangan Hill yang ia gerakkan untuk meremas, memijat, dan mengelus barang berharganya itu. "Ohh dear, andai saja milikku telah mengoyak milikmu yang sempit sshh ahh" desis bibir Will tak henti-henti nya, hingga akhirnya cairan itu keluar begitu deras mengenai perut rata Hillary dan membuat William mendesah nikmat. "Ohh enghh yeah!!" desah Will keras dengan seringaian tampannya yang bertengger dibibir seksi nya. Will pun dengan semangat mengecupi perut Hill, membersihkan sisa cairannya, kemudian mencium Hill dengan ganas, meskipun gadis itu dalam keadaan tidak sadar, dan menyalurkan cairan itu disela ciuman itu. "Kau tau? Kau adalah wanita pertama yang membuatku mencapai puncak kenikmatan hanya dengan tanganmu saja. Bahkan dalam keadaan dirimu yang tertidur." Kekeh Will kemudian menciumi setiap inchi wajah Hill dan mulai membaringkan tubuhnya disamping Hill memulai mimpi indah disamping gadis itu.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD