59. Alasan Johan

1096 Words

"Nyak, penampilan Ajeng gimana?" tanya Ajeng pada ibunya yang sedang memasak di dapur. Ajeng berpose super gemoy ala remaja, sembari mengedipkan mata. Ia memakai make up natural yang sesuai dengan usianya. "Cantik. Emang mau kemana, Jeng?" tanya balik sang ibu melanjutkan acara mengiris buncis yang sempat terhenti karena kedatangan putrinya. Gadis dua puluh tiga tahun itu tersenyum lebar pada ibunya. Digelayutinya lengan wanita yang melairkannya dengan manja. "Jalan ma Johan," bisik Ajeng tersipu. "Kok, ganti? Emang Aryan kenapa?" Ibu Ajeng meletakkan pisau yang ia gunakan mengiris buncis. "Mas Aryan lagi sibuk. Ajeng dicueki," jawab Ajeng dengan cemberut. "Oh, terus kalo dicueki boleh gitu jalan sama cowok lain?" pancing ibu Ajeng. "Lah, kan Ajeng bukan istrinya Mas Aryan. Boleh,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD