Seandainya cinta bisa memilih mungkin tak hanya itikad yang menjadi penghubung dengan asma cinta kehendak Tuhan yang maha pengasih dan penyayang. Cinta itu dituntun dan dijemput bahkan terpelajari dengan sehat bukan sakit tercampak.
Vitamin D dibutuhkan oleh anak-anak hingga orang dewasa untuk menjaga kesehatan tulang. Selain berguna untuk tulang, masih banyak manfaat vitamin D yang bisa dirasakan oleh tubuh. Mulai dari mengatur kadar kalsium, sampai mencegah sejumlah penyakit serius.
Meski umum disebut sebagai vitamin, sebenarnya vitamin D bukan semata-mata vitamin, namun dianggap sebagai pro-hormon. Vitamin adalah nutrisi yang harus diperoleh melalui makanan atau suplemen, karena tidak dapat dibuat sendiri oleh tubuh. Namun, vitamin D mampu diproduksi oleh tubuh manusia dari sinar matahari (sinar UV) yang diserap kulit.
Beragam Manfaat Vitamin D
Menurut penelitian, manfaat vitamin D tidak hanya menjaga kekuatan tulang, tapi juga mampu mengurangi risiko sejumlah penyakit, di antaranya:
1. Kanker
Vitamin D diyakini bisa membantu mencegah kanker usus besar, kanker prostat, dan kanker p******a. Hormon aktif vitamin D yang bernama calcitriol bisa mengurangi perkembangan sel kanker dengan meningkatkan kematian sel kanker, memperlambat perkembangan pembuluh darah baru di jaringan kanker, serta mengurangi pertumbuhan, penambahan, dan penyebaran sel kanker.
2. Diabetes
Semakin tinggi kadar vitamin D dalam tubuh, semakin rendah risiko diabetes tipe 2. Kadar vitamin D yang tidak memadai berdampak buruk pada produksi insulin dan toleransi glukosa. Menurut penelitian, vitamin D yang cukup semasa kanak-kanak akan membuat anak terhindar dari diabetes tipe 1.
3. Kehamilan
Ibu hamil yang kekurangan vitamin D lebih berisiko terkena preeklamsia, melahirkan melalui operasi caesar, diabetes gestasional, dan vaginosis bakterialis. Vitamin D pun bermanfaat untuk mendukung tumbuh kembang janin serta pertumbuhan tulang dan giginya. Namun, kadar vitamin D yang terlalu tinggi saat hamil juga tidak baik karena akan meningkatkan risiko alergi makanan pada anak.
4. Multiple sclerosis
Menurut penelitian, seseorang dengan kadar vitamin D yang rendah berisiko terkena multiple sclerosis dan beberapa penyakit autoimun seperti artritis, penyakit tiroid, penyakit Crohn, psoriasis dan radang usus. Sebab, vitamin D turut memengaruhi sistem imunitas.
5. Depresi
Vitamin D diyakini turut berperan dalam perkembangan dan fungsi otak. Jika kadar vitamin D di dalam diri seseorang tinggi, risiko depresi akan berkurang. Sebaliknya, jika kadar vitamin D dalam dirinya rendah, risiko depresi serta gangguan saraf dan otak akan meningkat. Oleh karena itu, vitamin D juga penting untuk dikonsumsi sebagai salah satu nutrisi untuk mencegah depresi.
Mendapatkan Vitamin D secara Alami
Agar tidak terjangkit berbagai penyakit yang disebutkan di atas, Anda bisa mendapatkan vitamin D dari sumber-sumber berikut ini:
Sinar matahari
Ketika sinar matahari masuk ke dalam kulit, tubuh akan membuat vitamin D sendiri. Meski begitu, jangan terlalu lama berjemur di bawah sinar matahari dan jangan lupa memakai tabir surya agar kulit tidak terbakar. Berjemur di bawah sinar matahari juga diketahui dapat meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga banyak yang meyakini bahwa hal ini baik dilakukan untuk mencegah infeksi virus Corona.
Makanan
Selain dibentuk oleh tubuh dengan bantuan sinar matahari, vitamin D juga bisa didapatkan dari beberapa jenis makanan, misalnya ikan berminyak (salmon, sardin, makarel), telur, s**u, jamur, hati sapi, minyak ikan cod, ikan tuna, dan yogurt.
Konsumsilah makanan dengan nutrisi seimbang dan berjemur di bawah matahari pada pagi hari, agar tubuh Anda bisa mendapatkan manfaat vitamin D secara maksimal. Yang tidak kalah penting, usahakan untuk selalu berolahraga, sehingga kondisi kesehatan.
Makanan merupakan kebutuhan dasar manusia. Namun, tahukah Anda bahwa ada beberapa jenis makanan yang dianggap sebagai makanan pencegah depresi? Berbagai kandungan di dalam jenis makanan ini dipercaya dapat mendukung kesehatan mental.
Banyak studi yang membuktikan bahwa pola makan yang sehat sangat penting untuk menjaga kesehatan, tak hanya kesehatan fisik namun juga kesehatan mental. Hal ini dikarenakan apa yang di makan dapat memengaruhi kinerja sel tubuh, sistem kekebalan tubuh, dan bagaimana tubuh merespons stres.
Fakta Penelitian Mengenai Makanan Pencegah Depresi
Sistem pencernaan manusia tidak hanya berperan dalam mengolah dan menyerap nutrisi dari makanan dan minuman, tetapi juga memengaruhi emosi. Sekitar 95% hormon serotonin yang membantu tubuh mengelola suasana hati, diproduksi di saluran pencernaan yang dikelilingi jutaan sel saraf.
Serotonin merupakan salah satu zat yang dapat menghasilkan emosi bahagia atau senang. Selain itu, serotonin juga berperan dalam mengurangi rasa sakit serta mengatur waktu tidur dan nafsu makan.
Oleh karena itu, apa yang di konsumsi dapat memengaruhi suasana hati, kondisi mental, dan kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Menurut penelitian, terbiasa mengonsumsi makanan sehat seperti sayuran, buah, ikan, daging tanpa lemak, dan gandum utuh, diketahui dapat menurunkan risiko depresi hingga 25–35% dibandingkan mengonsumsi makanan kemasan yang rendah nutrisinya.
Sebaliknya, mengonsumsi makanan tidak sehat seperti makanan yang terbuat dari gula olahan dan lemak jenuh, dapat berdampak negatif pada otak.
Kandungan Makanan Pencegah Depresi
Berikut ini adalah beberapa nutirisi di dalam makanan yang berperan dalam menjaga kesehatan mental dan mencegah terjadinya depresi:
1. Vitamin B12
Vitamin B12 diketahui dapat mengurangi peradangan pada jaringan tubuh, termasuk di otak, serta menurunkan risiko demensia dan depresi. Makanan yang mengandung vitamin B12 meliputi telur, ayam, hati sapi, dan juga sereal yang sudah diperkaya dengan vitamin B12.
2. Asam folat
Kekurangan asam folat atau vitamin B9 berhubungan dengan suasana hati yang buruk. Oleh karena itu, Anda dianjurkan untuk mengonsumsi beberapa jenis makanan sumber asam folat, seperti sayuran hijau, buah jeruk, kacang-kacangan, roti, pasta, nasi, dan sereal.
3. Omega-3
Asam lemak omega-3 yang terkandung di dalam ikan, seperti salmon dan makarel, berperan dalam menjaga fungsi otak. Selain itu, nutrisi ini juga dapat membantu mencegah peradangan, serta berpengaruh terhadap pengantaran hormon serotonin dan dopamin dalam tubuh.
4. Zinc
Seng (zinc) dapat membantu memperkuat respons tubuh terhadap stress dan mengurangi depresi. Zinc banyak terkandung di dalam makanan laut, contohnya kerang, lobster, dan kepiting. Selain itu, zinc juga terkandung pada daging ayam, daging sapi, kacang merah, dan kacang almond.
5. Probiotik
Makanan dan minuman fermentasi, seperti yoghurt, kefir, dan kimchi, diyakini dapat meredakan depresi, stres, dan rasa cemas, karena kandungan bakteri baik probiotik di dalamnya.
6. Magnesium
Berbagai studi menunjukkan bahwa kekurangan magnesium dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami depresi dan gangguan cemas. Oleh karena itu, magnesium dapat dikonsumsi sebagai salah satu kandungan makanan atau suplemen yang dapat mencegah dan meringankan depresi.
Mineral ini banyak ditemukan secara alami pada sayuran, ikan, s**u, dan kacang-kacangan seperti kacang kedelai, kacang merah, dan almond.
7. Vitamin D
Vitamin D terkenal dapat menguatkan tulang dan gigi serta daya tahan tubuh. Selain itu, vitamin D juga diketahui berperan dalam mencegah dan meringankan depresi.
Nutrisi ini dapat diperoleh secara alami dari sinar matahari atau makanan tertentu, seperti ikan, jamur, s**u, telur, kacang kedelai, hati sapi, dan keju. Selain dari makanan dan sinar matahari, vitamin D juga bisa diperoleh melalui suplemen.
Selain beberapa nutrisi di atas, konsumsi makanan yang tinggi antioksidan juga diketahui baik untuk memelihara kesehatan otak dan mengurangi risiko terjadinya depresi.
Akan tetapi, perlu diingat bahwa konsumsi makanan pencegah depresi bukan berarti dapat menggantikan tindakan penanganan yang seharusnya diberikan dokter untuk menangani depresi.