Raman juga sama dengan Rania ia tidak bisa lupakan raut wajah cantik gadis kecil itu, tanpa sepengetahuan, Raman kembali ke alam manusia tepatnya kesungai itu berharap menemukan Rania disana
Namun ia tidak bisa menemukan gadis itu.Raman mencoba menggunakan kekuatannya untuk menerawang keberadaan Rania
"Dimana gadis itu "lirihnya tak menemukan apapun tentang Rania.
Besoknya ia kembali lagi dengan harapan yang sama dan tak berhasil menemukan Ranianya
Namun dia menemukan Amel sahabat Rania berjalan di jalan setapak
Raman mengikutinya berharap ia bisa tau tentang Rania dan benar saja
Saat itu Amel sedang menjenguk Rania karena hari ini Rania tidak sekolah karena masih sakit
"Kamu udah enakan belum"
"Belum, kaki ku masih benar-benar sakit .. kemarin mama udah obatin tapi sakitnya masih sampe sekarang" lirih Rania terbaring di kasurnya
Raman mendengar pembicaraan mereka menjadi tercengang
"Ada apa dengan nya ,, apa terluka gara-gara aku kemarin "
Rania menunjukkan kakinya yang terluka pada Amel dan membuat Amel menutup mata yang takut melihat luka Rania
" Bagaimana dengan Reyhan, apa tadi dia masuk ke sekolah "tanyanya
" Iya, tadi dia sekolah kok dan merasa bersalah saat tau kamu ga masuk "
" Dia juga luka, kenapa harus merasa bersalah"
" Lagian dia sendiri sih bawa sepeda ga hati-hati kan jadi jatuh gini "sungutnya
" Jadi bukan karena jatuh gara-gara aku kemarin sakit ,,,Reyhan? Siapa dia "
Raman sadar ia mulai tertarik Rania sejak pertama kali bertemu
dan tidak mau gadis itu terluka oleh apapun
"Oiya kamu udah ketemu kakak aku"
"Iya tadi tersenyum di depan aku melihatnya, mirip banget sama kamu"
Rania manis manis satu hal yang disenangi adalah ketika orang mengatakan ia mirip dengan kakaknya
"Ya udah kamu istirahat ya, aku pulang dulu"
"Iya ,, hati-hati dijalan"
Amel menggangguk mengiyakan
Dia sebenarnya ingin lama-lama disana tapi dia tidak mau mengganggu istirahat sahabatnya
Sepeninggal Amel, Rania kembali tidur
Dan raman segera melakukan aksinya
Mengobati kaki Rania dengan kekuatannya dan cukup saja dia luka Rania hilang tanpa bekas
Raman tersenyum lega, ia janji akan melindungi gadis kecil yang sudah manarik perhatiannya
"Dengan ini tak akan ada yang ganggu kamu dari bangsa ku" lirihnya
Lalu memberikan tanda kerjaannya di ujung kanan jidat Rania
Alas kemuning ,,, kerajaan yang terkenal di bangsa jin dimanapun karena Rajanya yang teramat bijaksana dan juga kekuatan sang putra mahkota yang tidak terkalahkan oleh jin manapun
Ramandata sang pemilik darah tetes air kehidupan yang terkenal tidak terkalahkan
Sejak kecil Raaman terlatih bela diri tinggal bersama dan ibunya di istana yang megah dengan rakyat banyak yang mencintai nya Tidak menjadikan diri sendiri merasa berkuasa dia lebih senang bermain dengan para Ken
Berburu di hutan atau hanya bermain ke alam manusia.
Rania bangun dari tidurnya saat mendengar ibunya datang
Rania merasa ada yang aneh pada kakinya yang sebelumnya sakit
Rania kaget menemukan tak ada bekas luka di kakinya
"Apa ini" lirihnya takut dan memandang segala penjuru arah kamar
"Ini nggk mungkin, harusnya kaki ku masih luka. .. "Rania masih kebingungan saat ibunya masuk
Dan membuat Rania kaget
" Mamah ... "
" Hey, kamu kenapa .... "Rania langsung memeluk sang ibu berharap saat ini dia sedang mimpi
" Why nak .... "
" Rania..Rania takut .... "
" Takut ... kamu mimpi buruk ya "
Rania terdiam tidak mungkin mengatakan keanehan ini pada ibunya bisa-bisa dia jadi khawatir dan memilih
"Iya mah"
"Maafin mama ya tadi ninggalin kamu sebentar"
Rania mengerat pelukannya sebenarnya dia sangat takut tapi tak ingin ibunya tau tentang hal itu.
Rayhan terkejut melihat tanda di depan Rania dia pernah melihat tanda itu tapi dia lupa dimana
Rayhan mengedarkan pandangannya ke segala arah berharap menemukan seseorang di sekitar Rania
Rayhan memang berbeda dengan manusia lainnya dia bisa melihat sesuatu yang manusia lain tak bisa melihat nya namun kemampuannya tak ada Yang tau selain dirinya dan kakeknya.mereka tinggal berdua di ujung kampung dan Reyhan, kemampuan nya pasti menurun dari kakeknya yang bisa bicara dengan mahluk lain.
"Siapa yang memberikan tanda pada Rania" batinya
"Kamu kenapa Rey"
"Ah ... nggak pa-pa kok"
"Kamu nyari orang?"
"Eh i..iya, cari Ardan belum datang ya" ujarnya sekenanya
Ardan teman kelas mereka juga yang sebanggku dengan Reyhan tidak akan datang jadi Reyhan fikir itu jawaban yang tepat untuk pertanyaan Amel
Tidak mungkin dia berkata yang sebenarnya karena Amel percaya atau malah malah membuat dua gadis kecil takut
"Sekali lagi aku minta maaf ya Ran"
"Ga apa Rey, kakiaku juga sebentar lagi sembuh"
Baru saja Reyhan berniat meninggalkan Rania dan Amel tiba-tiba ia melihat seorang pemuda yang dia yakini lebih tua dari umurnya dari dirinya, membuat nya kaget namun berusaha memanfaatkannya dari dua
temannya Pemuda dengan pakaian emas dan mahkota di kepalanya
Dia melihat pemuda itu berguna bagi Rania dan yakin setelah menemukan tanda yang sama pada mahkota pemuda itu dengan yang ada di jidat Rania ...
"Siapa dia ..." Batinya
Raman benar-benar yakin tak ada yang mampu melihat nya meski ornag itu dikatakan indigo tapi tak akan bisa melihat Ramandata
Dan menduuga Rayhan tak melihat nya
Dia sama sekali tak tau Rayhan memperhatikan nya
Ketika Rania dan Amel pergi Raman juga pergi melangkah mengikuti kemana gadis kecil itu berjalan
Dia pada dirinya sendiri untuk terus menjaga Rania ...
"Apa hubungannya Rania dengan pemuda itu ,, dan lambang itu ... aku seperti mengenalnya ,,," lirihnya pelan tanpa ada yang mendengar
Dia terus menerus sampai pulang sekolah pun dia tidak bisa lupakan pemuda itu
"Aku yakin dia bukan golongan sembarangan"
"Siapa dia, kenapa dia memberikan tanda itu pada Rania"
"Aku harus cari tau siapa dia"
Reyhan mengayuh sepeda pelannya saat melihat kembali apa yang ada di fikirannya, kali ini pemuda itu memayungi Rania dengan awan yang tidak bisa dilihat termasuk Rania dan Amel, matahari siang yang panas tidak dirasakan mereka karena sepanjang perjalanan Pria itu melindungi mereka ..
Rayhan mengikuti mereka sampai kedepan rumah Rania tentu tanpa sepengetahuan mereka
Ketika Rania sudah masuk kerumahnya pemuda itu menghilang beserta awan hitam yang mengikuti langkah kaki Rania
Rayhan benar-benar semakin ingin tau siapa dia dan kenapa dia mengikuti temanya
"Aku harus cari tau lambang itu" lirihnya dan kembali mengayuh sepeda nya pulang ia sangat yakin pernah melihat lambang itu sebelumnya dan sepanjang perjalanan berusaha mengingat ingat dimana ia melihat lambang yang sama dengan yang di miliki pria itu namun sayangnya dia benar-benar tak bisa mengingat nya ..
"Kakek!! aku harus tanya kakak,iya kakek pasti tau tentang lambang itu,aku harus tanya dia" seolah menemukan celah untuk jalan keluar fikirannya yang buntu,Rayhan mengayuh sepedanya lebih kencang agar sesegera mungkin sampai dirumahnya dan bebas dari rasa penasaran nya serta bisa selamatkan sahabatnya,Rania.