“Yaudah, hati-hati di jalan. Begitu urusan selesai, segera pulang, tidur. Kasihan badan kamu, perlu istirahat.” “Ya, Mas. Pamit dulu. Assalamualaikum.” Saimah segera mencium tangan Parman lalu dikecup keningnya oleh sang suami. “Wa'alaikumussalam.” Wanita berambut hitam legam dikepang satu ke belakang melangkah ke ruang tamu dan menarik tangan sang sahabat karena taksi pesanan sudah sampai pula di depan rumah. “Udah. Buruan berangkat! Entar serahkan semua padaku. Gak usah ikutan ngomong. Nurut apa kataku, mengerti?” “Ngerti, Im. Makasih, ya.” Kesi kemudian menghentikan langkah lalu membuka tirai ruang tengah dan berteriak,” Mas, Saimah aku pinjam dulu!” “Iya, silakan! Ingat, jangan sampe lecet!” Kedua wanita ini pun otomatis tertawa mendengar jawaban Parman. Sepanjang perjalanan K

