“Imah, tolong kami!” “Toloooong ...!” Jerit dan rintihan mirip suara Kesi dan Badrun bergantian terdengar. Kadang mendekat, kadang menjauh. Saimah dan Parman memidai sekitar yang gelap gulita. Hanya ada pancaran cahaya rembulan yang jadi harapan keduanya untuk mencari keberadaan dua sumber suara barusan. “Kesiiii ...!” Teriakan Saimah bergaung hingga membangunkan kelelawar yang berdiam di dalam gua. Bunyi kepakan sayap puluhan kelelawar seketika mengaburkan suara Kesi dan Badrun. Beberapa saat kemudian, hewan-hewan hitam tersebut kembali ke tempat semula dan tidur menggantung. “Sst ...! Gak usah ikutan teriak, Dek,” ucap Parman setengah berbisik. “Iya, Mas. Jadi gak denger suara mereka lagi,” balas Saimah yang berusaha mempertajam pendengaran. Tiba-tiba keadaan sangat sunyi. Hingg

