“Kalian harus segera menikah karena alasan ini,” ucap lirih sang nenek bermata juling dengan tawa terkekeh-kekeh. Wanita tua ini menghilang dengan menyisakan bau asap yang seketika memenuhi indra penciuman kedua insan di bangku tunggu. “Mas, ngapain kita barusan?” tanya Kesi yang baru menyadari perbuatan mereka. Badrun segera berbenah, tetapi terlambat buat mereka. Beberapa pasang mata telah memergoki perbuatan mereka barusan. “m***m di tempat umum. Tak ada akhlak!” teriak seorang pria sembari menampar pipi Badrun. “Ini perempuan sundel!” teriak seorang ibu seraya menjambak rambut Kesi. Seketika tubuh Badrun dan Kesi gemetaran. Mereka tak mungkin bisa meloloskan diri dari kepungan warga. Ruangan seketika ramai dengan hujatan dan caci maki ditujukan kepada keduanya. Wajah Badrun dan K

