“Bapak siapa?”tanya Pak Sobir memberanikan diri sembari menoleh ke arah sang sopir. “Saya? Sama dengan Bapak. Karena ceroboh menjadi tumbal,” jawab sang sopir tenang. “Tolong bawa kami segera ke sana!” pinta Saimah dengan suara tegas. Wanita ini mulai terlihat emosi menghadapi permasalahan orang-orang terdekatnya yang tiada berakhir. “Baik, Mbak,” jawab sopir tersebut dengan tatapan mata ke arah spion tengah. Pria ini menatap wajah Kesi dengan pandangan mendamba dan sang wanita merasa mengenali sorot mata ini. Apakah benar dia? Ah, bisa jadi hanya mirip sekilas, batin Kesi masih dengan pandangan penuh tanya ke arah spion. “Ini aku, meski kita intim sebentar. Kau wanita pertamaku, Sayang,” ucap lirih sang sopir langsung terdengar di telinga Kesi. Kau? Sopir yang terbakar? tanya dala

