Part 2

2087 Words
Part 2  Ketika cinta sepanas itu, apa aku bisa sabar menunggku kata pernikahan? Tentu saja tidak. *** Alden Jhonson POV Aku, Alden Jhonson. Si bungsu yang keluar lebih akhir dari saudaraku Aidan Jhonson. Walau menjadi anak bungsu, Tuhan sepertinya sangat baik padaku, karena bisa menitipkan keajaiban pada kepala ini. Ya, selain bisa membaca isi pikiran dan hati manusia, aku bisa melihat masa depan orang lain. Aku bisa melihat kejadian apa yang akan terjadi selanjutnya. Dan terkadang itu menjadi plus dan minus untukku. Kelebihannya aku bisa antisipasi atau bisa ambil tindakan setelah kejadian yang akan terjadi dan kekurangannya aku tidak bisa mengubah apa pun yang akan terjadi saat itu juga karena bisa mengubah kejadian-kejadian selanjutnya atau bisa memperburuk keadaan yang terjadi. Singkatnya, aku tidak bisa mencegah kematian seseorang, karena kalau sampai aku melakukannya maka akan ada penderitaan yang lebih menyakitkan nantinya. Aku ambil contoh kekasihku sendiri. Karena takut Bella pergi meninggalkan aku, aku mengubah jalan takdir Bella. Bukannya aman keadaan Bella semakin terancam dan hal itu membuat aku dan keluarga Bella bekerja sama demi melindunginya. Itulah kenapa, jika kita tahu suatu hal dan kita berusaha mengubahnya sebelum kejadian itu, maka akan terjadi hal lebih menyakitkan nantinya. Itulah kenapa aku selalu memilih after kejadian, dengan begitu aku bisa membaca histori permainan mereka dan memutar keadaan ke arah sebaliknya. Jujur, memiliki keajaiban ini membuatku bekerja sama dengan keluargaku untuk tidak memberi tahu pada siapa pun. Kalau sampai terjadi pasti kejadian seperti kembaran dari Kakak kekasihku akan terjadi pada kami berdua. Wajar, banyak organisasi gelap membutuhkan otak-otak kami, makanya tanpa semua orang di dunia ini sadari orang seperti kami itu mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Makanya terkadang mudah sekali bekerja sama dengan polisi. Ya, karena itu. Apalagi kami punya musuh bebuyutan, siapa lagi jika bukan, Gionino. Gionino bukanlah hal yang mudah untuk aku lawan sendiri. Dia punya antek-antek mafia yang mendukungnya. Walau aku tahu lelaki itu masih di penjara, aku yakin lelaki itu pasti menyuruh orang lain untuk menjalankan aksinya. Aku harus mencari tahu sebelum lelaki gila itu menyentuh milikku. Aku tidak akan membiarkannya melukai Bella. Tidak akan pernah aku biarkan! Selain keajaiban itu, keajaiban lainnya yang sangat aku syukuri adalah kelahiran wanita yang sangat aku tunggu kedatangannya. Siapa lagi jika bukan Bella Ar-Rasyid. Kalian mungkin berpikir Bella beruntung mendapatkanku. Tentu saja kalian salah besar, karena Bella ditakdirkan ke dunia ini sebagai penolong aku dan keluarganya. Wanita itu akan menjadi sosok yang luar biasa nantinya dalam mengungkapkan kejahatan yang terjadi pada kami. Itulah kenapa setetes darah yang keluar darinya bisa membangkitkan sisi gelapku. Sisi yang tidak pernah aku tunjukan pada siapa pun kecuali kembaranku sendiri. Lupakan tentang semua itu, aku berada di sekolah ini karena melakukan tugas dari organisasi yang dibentuk oleh Kakekku. Organisasi yang ada dibawah kuasa papa saat ini. Yang mana dari organisasi ini, aku dan yang lain belajar ilmu bela diri dan banyak lagi. Wajar, kita melakukannya karena tahun depan kita akan masuk ke AOI. Organisasi yang sangat terkenal bukan hanya karena ada tentara bayaran dan orang-orang IT cerdas di sana. Melainkan ada dokter-dokter hebat yang sangat andal dan terlatih. Semua yang jebolan AOI identitasnya dirahasiakan karena keberadaan mereka itu bisa menjadi mata-mata bagi organisasi. Makanya identitas mereka di sembunyikan. Termasuk mata-mata yang dikirim Kakak pertama Bella ke sekolah ini. Selain, menjadi bagian dari pasukan dua organisasi hebat. Aku, kembaranku serta kedua Kakak Bella tengah menghabiskan waktu menempuh jenjang pendidikan strata atau sarjana, bahkan kami yang sangat cerdas ini tidak tanggung-tanggung mengambil dua jurusan sekaligus. Aku mengambil jurusan bisnis dan kedokteran. Kembaranku mengambil jurusan bisnis dan IT. Billy dia juga mengambil ke dokteran dan bisnis. Bedanya dia juga mengambil sekolah masak. Sebuah hobbi yang sangat dia sukai dan itu mengingatkan aku pada sepupuku, yang katanya akan jadi murid baru di sini. Ya, sepupuku merantau ke Korea dari usianya 10 tahun dan dia di sana bersama orang kepercayaan keluargaku. Lupakan sepupuku itu, ada satu lelaki yang selalu ke Korea setiap tahunnya. Siapa lagi jika bukan Bian. Lelaki yang mengambil jurusan Bisnis dan kedokteran itu, bahkan menjadi gila saat Aluna pergi meninggalkannya untuk waktu yang cukup lama. Itulah alasannya dia mengambil sekolah penerbangan. Demi pergi ke Korea setiap ada kesempatan. Bian itu berbeda dari Kakak-kakak kekasihku. Bisa aku katakan dia trauma. Bian takut jika wanita yang akan jadi pendampingnya melukai Bella. Padahal kalau aku lihat di penglihatanku, Aluna tidak seperti itu. Bahkan Aluna sangat menyukai perhatian Bian pada Bella. Sebab Aluna sangat tahu apa yang terjadi pada Bella sejak kecil. Banyak kejadian tidak mengenakan yang terjadi pada kekasihku itu sampai Aluna memutuskan terbang ke Korea untuk belajar menjadi seorang dokter yang berguna bagi sahabatnya nanti. Lalu bagaimana dengan Angel dan sepupuku? Di penglihatan masa depanku, Angel akan jadi seorang desainer terkenal seperti Kakaknya sedangkan sepupuku? Dia menjadi sekretaris kembaranku. Dunia bisnis menariknya untuk terjun ke sana. "Eughh.." lenguhan kekasihku membuatku tersenyum bahagia. Aku menariknya ke dalam dekapanku dan sesekali mencium kepalanya. Semua bermula ketika Bella memutuskan berangkat bersama Angel dengan pakaiannya yang sangat mengundang. Lalu, aku dikabarkan oleh Bian kalau kembaranku terkena masalah dengan wanita lagi. Percayalah setiap kali dia punya masalah Bella selalu jadi tameng. Dan hal itu membuatku selalu beradu argumen pada kembaranku sendiri. Tapi, siapa sangka pagi ini berbeda. Bella hanya diam tersenyum di tempatnya melihat Angel mulai berani dengan kembaranku. Angel yang biasanya terlihat elegan, pagi ini dia sama seperti kekasihku sangat nakal. Aku yakin pasti Aidan tidak akan bisa berpikir jernih.  Karena alasan itu, aku menarik Bella ke ruangan pribadiku. Ruangan yang memang dikhususkan untuk aku. Ruangan ini juga yang menjadi alasan setiap kali Bella absen dari kelasnya. Karena aku akan melakukan hal yang sangat panas padanya. Aku menutup pintu dan tidak lupa menguncinya. Jujur ruangan ini sangat rahasia, karena selain menjadi tempatku dan Bella, ruangan ini juga menjadi basecamp untukku dan yang lain. Bayangkan saja, sekolah yang dibangun oleh Kakekku ternodai oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Untuk itulah misi kami adalah menangkap dalang dibalik semua ini. Lupakan hal itu, kembali pada saat aku membala Bella ke sini. Saat itu... "Kamu gak akan melakukannya di sini bukan?" pertanyaan kekasihku membuatku tersenyum dan mendekatkan tubuhku padanya. "Kamu sangat tahu apa yang sangat aku inginkam saat ini, Sweety." "Kamu tidak bisa melakukannya, Al! Aku tidak mau menikah dengan kam--" "Sayangnya kamu akan terjebak seumur hidup denganku." lepas mengatakan hal itu, aku tidak menundanya sama sekali. Aku pangut bibirnya dan ku eksplor lebih dalam bahkan aku tidak akan membiarkan wanita di depanku ini selesai dengan mudah. Katakan aku b******k saat ini karena dengan nakalnya tanganku mulai bermain di area tubuhnya yang sangat aku hafal. Ya, ini bukan sekali aku melakukannya. Aku sering melakukannya bersama Bella dan beruntungnya kami selalu bermain dengan aman. Tentu saja, aku tidak akan menjebol dia sebelum kami menikah, aku hanya berani bermain-main dengan tubuhnya sisanya? Aku yang memuaskan diriku sendiri. Janjiku pada Bella adalah aku akan menggempur dia habis-habisan saat kami menikah nanti. "Al, pukul berapa?" tanyanya sambil membuka matanya perlahan-lahan dan kembali membawaku ke alam sadarku lepas aku mengingat hal gila yang aku lakukan padanya. Lihat saja tanda-tanda ditubuhnya. Asal kalian tahu, aku lebih senang meninggalkan tanda di area yang tertutup, pernah sekali aku meninggalkan tanda di lehernya dan itu berakhir aku yang kena damprat Rafael Ar-Rasyid dan anak-anak lelakinya. "Masih pagi, dan aku yakin mereka masih sibuk den--" "Bella kamu di dalam kan?! Keluar kita harus tampil habis itu kita makan siang bersama!" "Sialan! Harusnya aku suruh saja kembaranku membungkam Angel." Aku merasakan kasur yang bergerak. Tubuh polos Bella saat ini berjalan ke area kamar mandi yang ada di sini dan aku menyusulnya tanpa peduli apa yang ada di luar sana. "Alden kam--" "Aku tidak sabar mengikat kamu, karena dengan begitu aku akan puas melakukannya." aku memotong perkataannya dan permainan panas kembali terjadi. Sial, sepertinya aku harus mendatangi para Oppa untuk menikahkan kami berdua secepatnya! *** Aku keluar dari basecamp di sambut oleh Angel dan kembaran dari lelaki yang meninggalkan jejak di tubuku. Katakan aku munafik. Karena di sisi lain aku menginginkannya tapi di sisi lain aku mendorong dia menjauh apalagi belum menjawab permintaan perjodohannya. Aish, membayangkan saja aku kesal. Karena aku tahu bagaimana Alden sangat menginginkan aku. Apa mungkin lelaki itu hanya menyukai tubuhku? "Picik sekali, Sweety. Kamu sangat tahu bagaimana perasaanku tapi kamu selalu mendorong jauh hal itu." bisikannya yang sengaja menggodaku membuatku mendelik tak suka. Bahkan dua orang di depanku saja memilih tidak mau ikut campur. Arghhh menyebalkan sekali! Aku selalu kalah darinya. "Berisik! Kita jadi manggung?" tanyaku sambil menarik lengan Angel dan memeluknya. Membiarkan dua manusia yang sangat mirip itu berjalan di belakang kami. "Jadi, Bel. Aku akan bantu di bagian belakang sisanya kamu sendiri yang maju ya?" pertanyaan Angel tentu saja membuatku mendelik ke belakang. "Enak aja! Kita tampil berdua." perkataanku membuat Angel menatap Aidan takut. "Sumpah, Ngel. Kalau kamu takut sama manusia ini aku matiin manusia ini sekarang juga," kataku ketus. "Cih, jangan mentang-mentang kembaranku cinta mati sama kamu. Kamu bisa sesuka hati mengajarkan hal-hal aneh pada Angel!" wah ngajak ribut! Angel yang menahan tanganku aku tepis dan aku memutar tubuh menatap dua wajah yang sama, bedanya yang satu pakai kaca mata bohongan yang satu menatapku dengan wajah tengil khasnya. "Kamu siapa hah?! Pacar Angel? Bukan. Tunangan? Apalagi. Kamu hanya Kakak kelas sok tampan yang menganggap semua yang kamu inginkan bisa kamu capai dengan mudah! Jangan kamu pikir kamu bisa mempermainkan sahabatku sialan! Karena aku tidak akan membiarkan lelaki seperti kamu mendekatinya!" aku dan Aidan tidak pernah akur. Bahkan kalau aku kesal dengan Alden aku selalu melampiaskannya pada kembaranya. Dan hal tersebut membuat hubungan kami selalu seperti ini. "Aku pacarnya." "Hah? Kalian?" tanyaku menatap keduanya yang saat ini menertawai kebodohanku. "Apa dikurung Alden membuatmu bodoh adik ipar?" sindirnya membuat aku spontan menendang tulang kakinya membuat lelaki itu mengaduh kesakitan. "Berisik! Kalian hutang cerita. Tapi, mohon maaf aku akan tetap membawa Angel ke atas panggung. Ya, kali saja Angel bisa menemukan lelaki yang tidak menyebalkan seperti kamu!" aku menarik Angel menjauhi mereka. "Sialan, Bella! Jangan macam-macam kamu!" *** Lepas Bella meninggalkan kedua lelaki yang sangat tampan di Jhonson Academy. Putri bersama antek-anteknya muncul dengan pakaian yang menunjukkan lekuk tubuh mereka. Pakaian yang sama sekali tidak menarik nafsu keturunan Jhonson tersebut. Percayalah, anak laki-laki dari Arlo Jhonson itu hanya akan bernafsu pada wanita yang baru saja meninggalkan mereka. "Well, kenapa si kalian masih mau sama mereka? Apa karena status keluarga mereka? Ah, atau karena tubuh mereka? Percayalah tubuh kami lebih bagus daripada mereka," kata Putri dengan sengaja menggesekkan dadanya pada lengan Aidan dan sahabatnya Rara melakukan hal yang sama bedanya dia sengaja mendekati Alden. "Kalian ini menjijikan sekali ya," perkataan Aidan membuat lelaki itu melepaskan paksa rangkulan Putri, begitu juga dengan Alden. "Cih, apa bedanya dengan Bella dan Angel," kata Putri sinis. "Tentu saja beda, kalian barang bekas kalau mereka barang baru. Dan hanya kami yang berhasil menyentuh mereka sedangkan kalian? Mungkin sudah banyak lelaki yang menyentuh kalian. Itulah kenapa kekasih kami sangat berbeda. Jangan bertingkah seperti ini, jika kalian masih mau menikmati hidup tenang," kata Alden dingin. "Alden-Alden. Kamu bodoh atau bagaimana? Kamu dan kembaran kamu hanya di manfaatkan oleh Bella dan Angel. Mereka hanya mau kalian menyokong perusahaan keluarga mereka. Sedangkan aku? Tanpa siapa pun bisa berdiri sendiri. Bahkan aku bisa menyokong perusahaan sahabat-sahabatku. Ah, jangan lupa. Donatur terbesar di sini adalah aku, kalau kamu macam-macam aku tidak segan membuat tempat ini tutup," kata Putri dengan angkuh. Aidan tersenyum, "Jangan bangga dulu, kamu hanyalah salah satu dari orang yang berdonasi di sini. Dan ancaman kamu bukan apa-apa bagiku. Bahkan yang harusnya kamu takuti adalah kekasih kami. Kamu tidak akan mampu mengatasinya bukan?" sindiran Aidan mengingatkan Putri pada kejadian memalukan dulu. "Cih, lihat saja. Akan aku buat kalian menyesal!" Putri dan sahabat-sahabatnya meninggalkan dua lelaki itu. Bahkan tanpa keduanya sadari, Putri dan sahabat-sahabatnya sudah merencakan suatu hal yang luar biasa. Sesuatu yang akan membuat hubungan Aidan yang baru terjalin pupus dan Bella akan meninggalkan Alden untuk selamanya. Karena mereka akan membuat sebuah drama besar nantinya. "Wanita gila, bisa-bisanya mereka melakukan ini!" Aidan mengumpat kasar di tempatnya membuat Alden menggelengkan kepalanya. "Mereka lupa siapa kita dan siapa Bella. Lupakan saja manusia jahanamm itu, aku harus menyeret Bella turun dari panggung," kata Alden menunjuk sosok Bella dan Angel di panggung dengan penampilan yang luar biasa membangkitkan sisi liar mereka. "Sialan! Suruh kekasih kamu jangan bawa Angel pada permainan gilanya!" ketus Aidan yang berlari ke lapangan. "Lah, siapa suruh sok gak peduli!" jawab Alden menyusul kembarannya. Alden tidak akan marah, paling dia akan menghukum Bella seperti tadi. Ahh.. beruntungnya Alden. Semakin Bella melanggar batasannya, maka semakin sering dia merasakan hangatnya tubuh Bella. "Dasar anak nakal, lihat saja nanti!" ***
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD