Dengan nalurinya, Gylea membalas setiap ciuman demi ciuman yang dilakukan laki-laki itu dengan segenap kerinduannya. Elusan tangan Bastian pada punggungnya, membuat tiap syaraf tubuhnya menggelenyar. Keduanya terus berpadu dalam cumbuan memabukkan. Sepertinya Bastian belum pengalaman juga, tangannya masih belum kurang ngajar menyentuh tubuh Gylea kebagian lainnya. "Lea..." Suara parau Bastian terdengar memanggilnya. Kembali dia memagut bibir Gylea dengan sepenuh perasaannya. Tiba-tiba sesuatu mengejutkan mereka, kehadiran seekor kucing yang mengeong mengembalikan kesadaran keduanya. Gylea langsung duduk membelakanginya, apa yang telah mereka lakukan? Ini benar-benar di luar nalarnya. Ia merasa Bastian kembali memeluknya dari belakang, dengan kehangatan, kemudian mengecup rambutnya. “M

