Bab 35

1018 Words

Dengan langkah lebar, Tobias mendekati Damien dan menarik kerah bajunya hingga berdiri. Rahang Damien mengeras, tatapannya tak bisa kuartikan. Ia diam dan membisu, seakan pasrah dengan apapun yang dilakukan Tobias. Dua tangannya mengepal erat hingga otot lengannya mencuat. “Tobias, lepaskan dia.” Aku menarik tangannya dari Damien. Aku tak ingin hal buruk terjadi. Semua salahku karena membiarkan ini semua terjadi. Andai aku ingat kalau ada Tobias di rumah ini. “Tobias, maafkan kami. Please, lepaskan dia.” Tapi permohonanku hanya angin lalu. Ia bahkan tidak melirikku sama sekali.  Sebuah bogem mentah mendarat di wajahnya dengan sangat keras. Ekspresi wajahnya membuatku ketakutan. Matanya tajam, rahangnya mengeras dan napasnya memburu. Emosi tergambar dengan begitu jelas. Aku menutup

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD