Bab 32

1022 Words

Damien semakin memacu laju mobilnya. Jalanan masih cukup ramai sekarang, tapi dengan lihai ia mampu menghindari mobil-mobil dan motor-motor yang juga bersaing kecepatan di jalan raya. “Kita harus masuk tol!” seru Tobias sambil melihat kea rah belakang melalui spion samping. Aku menoleh ke belakang, mobil itu mengikuti kami dengan jarak yang sangat dekat. Tiba-tiba mobil berhenti karena terjebak kemacetan. Empat pintu mobil belakang terbuka. Dengan kompak, empat pria berbadan gempal keluar. Wajah mereka sangat garang, seakan siap melumatkan kami bertiga. “Sial!” umpat Damien. “Isyana, keluar sekarang!” serunya. Bergegas aku keluar dan bersembunyi di belakang punggung Damien seakan hal itu bisa membuatku aman dari empat pria yang tak jelas keinginannya. “Tobias, lari sekarang. Lindun

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD