Aku Tidak Ingin Menggunakan Perasaan

1339 Words

“Ini sayang, mama sudah dapatkan buktinya,” Heni memasukki kamar Thea tanpa diketuk. “Benarkah?” Thea yang tengah menatap dirinya di cermin seketika beranjak ketika mendengar hal tersebut. Ia lalu segera menutup pintu kamarnya rapat-rapat, memastikan tidak ada seorang pun yang mendengar. “Ini dia, mereka sendiri sudah mengaku dan memberikan bukti ini. Dasar perempuan licik! Bisa-bisanya dia melakukan hal itu pada kita.” Heni menyerahkan bukti dalam amplop dan juga melalui ponselnya. “Baiklah.” Thea tersenyum penuh kemenangan. “Dengan begini, kita bisa menunjukkan kepada mereka, bahwa kita bukanlah orang yang sembarangan.” “Thea, kapan kita akan memberitahu Papa tentang hal ini?” “Tunggu saja, Ma.” Thea mengangkat sebelah alisnya. “Sebentar lagi, pasti ini akan seru.” *** Sebuah t

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD