“King, jangan pernah kamu meninggalkanku hanya karena sudah bahagia bersama Nilam.” Eren menggenggam lengan King, namun King menghempaskan tangan Eren. King bangkit dari duduknya dan melangkah menuju pintu. Namun, Eren menjadi tantrum dan menghadang langkah King yang mau keluar kamar dengan bersandar di pintu. “Kamu mau kemana? Kamu pasti mau ke Nilam, ‘kan?” tanya Eren. “Jangan pergi. Aku tidak akan mengizinkanmu pergi.” “Eren, ada apa denganmu?” “Kamu yang membuatku seperti ini. Jadi, kamu harus bertanggung jawab.” “Lepaskan saya. Saya mau turun ke bawah.” “Benar kamu hanya akan turun?” “Ya Tuhan, maumu apa?” Eren menggeleng, ia harus berusaha menenangkan hatinya, ia tidak boleh memperlihatkan kemarahannya kepada King, King bisa bosan kepadanya jika ia terus seperti ini. “Kamu m

