“Apa yang kamu lakukan di rumah sakit, Nak?” tanya Diana mengelus lengan Eren. “Menengok sampah,” jawab Eren. “Sampah?” “Sudahlah, Ma. Apa yang Mama dan papa lakukan di sini?” “Kan kamu tahu kalau mama kamu sakit, jadi Papa bawa Mama kamu ke rumah sakit buat di periksa.” “Oh.” “Kamu tidak menanyakan hasilnya?” “Buat apa? Kan Mama sakit juga karena sudah tua,” geleng Eren. “Queen, kenapa kamu semakin kurang ajar? Mama kamu sakit, bukannya menanyakan kabarnya dan hasil pemeriksaannya, kamu malah mengatakan ini semua karena Mama kamu sudah tua? Hatimu benar-benar sudah tidak ada,” geleng Handoko mengerasi Eren. “Sudah, Pa, tidak usah di perpanjang,” geleng Diana menyentuh lengan suaminya. “Ma, jangan selalu memanjakannya, lihat dia saja tidak perduli pada Mama yang sakit.” “Ya mau

