Asa melangkah keluar Cafetaria lalu memasuki lift untuk kembali turun ke lantai dasar. Setibanya di lantai dasar, ia melangkah hingga keluar perusahaan dengan bola mata yang bergerak-gerak menatap ke sekelilingnya, mencari keberadaan Yenny. “Kok belum sampai sih?” gumamnya dan tanpa sadar mengerucutkan bibirnya. Ia pun mengambil ponselnya yang berada di saku cardigannya untuk menghubungi Yenny. “Sa!” belum sempat Asa mendial no Yenny. seseorang tiba-tiba memanggilnya. Asa sontak menatap orang yang baru saja memanggilnya itu ternyata Yenny yang terlihat sedang melangkah mendekatinya. “Loh lo naik apa? Ngga bawa motor?” tanya Asa yang celingak-celinguk menatap Yenny yang tampak datang seorang diri tanpa bersama motornya. “Gue emang ngga bawa motor, lagi mager. Jadi gue naik taksi deh.” A

