Keesokan harinya, Senin pun kembali hadir menyapa orang-orang sekaligus mengingatkan orang-orang untuk kembali bekerja dan beraktivitas seperti biasa. Tak terkecuali dengan Asa dan Jay yang kini tengah bersiap-siap untuk berangkat. “Om, hari ini aku di antar sama Om 'kan?” tanya Asa. “Loh, kenapa ngga naik sepeda kamu? biasanya juga kamu naik sepeda.” “Hm, lagi malas ngayuh aja Om.” “Banyak banget alasan, saya harus ke perusahaan sekarang. Saya ada meeting perusahaan pagi ini dan sebelumnya juga ada briefing.” “Ih, Om mah tega banget sama aku. Om ngga kasihan apa sama aku panas-panas begini harus ngayuh sepeda.” Asa terlihat menundukkan kepalanya dan sengaja memajukan bibir bawahnya. “Duh, panas pagi itu baik untuk bocah seumuran kamu. Saya memang sedang buru-buru, saya ngga bohong. K

