Jay terlihat sedang duduk di sofa besar yang terletak dekat dengan meja kerjanya sembari menatap laptop di hadapannya. Jari-jarinya terlihat bergerak di atas keyboard sesekali. Tok tok... Jay sontak mengalihkan atensinya pada pintu yang diketuk tersebut. “Ya masuk,” Fania, sekretaris Jay tampak masuk ke dalam. “Maaf Pak, saya hanya ingin mengingatkan bahwa 20 menit lagi meeting dengan perusahaan dari Jepang akan di mulai.” Jay pun melirik jam di tangannya, “Oke, sebentar lagi saya akan keluar.” “Baik Pak. Kalau begitu saya permisi.” “Iya.” jawab Jay singkat lalu kembali menatap layar laptopnya. Selang beberapa menit kemudian, Jay pun menutup laptopnya dan bersiap untuk menghadiri meeting dengan perwakilan dari Jepang. Drrt... Drrt... Baru saja ia berdiri, ponselnya yang berada di a

