Setelah usai makan malam, Asa tak lupa untuk mencuci piring bekas makan dan membersihkan area dapur dan ruang makan. Setelah semuanya beres, ia berdiri di depan pantry. “Hm, apa aku bikinin teh hangat aja ya untuk Om Jay? Om Jay pasti capek malam-malam begini masih kerja.” Tangannya pun tergerak untuk membuatkan teh hangat untuk suaminya. Setelah memuatnya, ia segera membawanya ke ruang kerja Jay yang berada di lantai 3. Tok tok tok... Asa mengetuk pintu dahulu. “Ya, masuk aja Sa.” Terdengar jawaban dari dalam. Senyum manis tampak mengembang di wajah Asa lalu kemudian membuka pintu tersebut perlahan. "Kamu ngapain ke sini? Bukankah tadi saya sudah bilang jangan ganggu saya?” Jay terlihat sedang duduk di sebuah kursi kerja dengan laptop di depannya. Ia juga terlihat mengenakan kacamata f

