1 jam kemudian, tak ada orangtua yang datang untuk menjemput anak ini. Itupun membuat Asa menjadi gelisah. Ia sedari tadi tampak menatap ke sekeliling dan sesekali memeriksa jam tangannya. “Sa, sudah satu jam ini. Mau nunggu sampai kapan? Mamanya sepertinya sudah tidak berada di sini lagi.” celetuk Jay seraya menyikut lengan istrinya dengan lengannya. “Hm ... Sebentar Om,” Asa kembali menemui satpam yang sedang berdiri tak jauh dari mereka. “Pak, apa boleh diumumkan sekali lagi tentang anak ini?” “Ya, boleh mbak.” Satpam itu pun kembali mengumumkan pengumuman di microphone. “Pengumuman! Pengumuman! Bagi orangtua yang sedang kehilangan anak laki-laki yang bernama Alvino Pratama di mohon untuk segera menjemputnya di depan pintu swalayan. Terima kasih atas perhatiannya.” “Makasih ya Pak,”

