Asa mengerjapkan matanya pelan lalu bola matanya terlihat bergerak ke arah lain asal jangan menatap suaminya langsung. Entah kenapa sekarang ia merasa malu bercampur gugup dan tidak berani menatap barang sedikitpun mata tajam suaminya. “Kenapa diam saja? Aku ingin tahu jawabannya.” tanya Jay kembali ketika ia tak kunjung mendapatkan jawaban dari istrinya. Asa menelan ludahnya dengan susah payah, rasanya satu katapun sulit keluar dari mulutnya, bahkan ia masih enggan untuk memandang suaminya hingga akhirnya Jay menghela napasnya pelan sembari menutup matanya sejenak. “Baiklah. Jika kamu tidak mau memberitahukan alasannya, aku tidak akan perduli lagi. Tapi, malam ini saya ingin melakukannya dan kamu tidak boleh menolaknya kali ini.” Sontak Asa kembali mengalihkan pandangannya pada Jay deng

