Jay sontak menadahkan sebelah tangannya ke arah Asa , “Ayo kita berdansa.” seketika senyum mengembang terpancar di wajah kedua orangtua Jay ketika mendengar penuturan dari Jay. Dengan senyum malu-malu, Asa meletakkan tangannya di atas tangan Jay sembari berdiri. “Pa, Ma. Kami ke sana dulu ya,” ujar Jay dan diangguki oleh kedua orangtuanya yang tampak masih menunjukkan senyumnya. Jay membawa Asa untuk bergabung bersama pasangan lainnya yang terlihat asik berdansa bersama. Mereka mengambil tempat yang masih kosong lalu mengambil posisi berhadapan. “Kamu bisa berdansa 'kan?” tanya Jay. “Bisa dong Om. Masa ngga bisa sih,” seketika tangan Jay tergerak untuk meletakkan kedua tangannya di pinggul Asa yang ramping. “Letakkan juga tanganmu di pundakku.” Asa dengan cepat menurutinya lalu memposis

