“Ehem! Sa!” celetuk Jay yang terlihat sedang berdiri sembri menatap ke arah Asa yamg sibuk mengikat tali sepatunya di sofa. “Iya Om?” Jawab Asa tanpa mengalihkan pandangannya. Jay terlihat menggaruk tengkuknya yang tak gatal, “Hm ... Kiko itu siapa?” sontak Asa mendongakkan kepalanya dan menatap Jay dengan dahi yang mengerut. “Kiko? Om tahu kiko dari mana?” “Jawab saja. Siapa kiko itu? Simpananmu ya?” tanya Jay tidak sabaran. “Bukan. Dia itu seperti belahan jiwaku yang selalu menemaniku sejak lama.” Asa berdiri lalu melangkah mendekati Jay. Sontak alis Jay menukik. “Siapa?” tanya Jay dengan nada tidak sabaran dan mata yang melirik sinis ke arah Asa. “Om, kok lihat aku gitu banget? Om ngga suka ya sama Kiko?” Jay menghela napas pelan, “Bagaimana bisa saya ngga suka sama dia, saya

