Hampir satu bulan Mas Damar selalu datang kepadaku di malam hari, bahkan aku sampai dengan sengaja menunggu kedatangannya. Lelaki itu datang di malam hari dan akan pulang sebelum subuh, begitu hampir setiap hari. Kadangkala aku memastikan apa dia benar-benar datang atau tidak, karena Mas Damar terkadang pulang sebelum aku bangun. Hingga saat satu bulan sudah berlalu, dan Mas Damar pulang ke rumah yang aku tempati lagi. Namun tiba-tiba kami mendapatkan telpon dari ibu. Kali ini beliau menginginkan kami pulang ke kampung, bertiga. Hatiku bertanya-tanya kenapa lagi ini, apa Zahra kembali mengadukan perbuatan kami pada ibu dari Mas Damar. "Jangan-jangan ibu tahu, Mas, jika kamu selalu meninggalkan Zahra di malam hari," ujarku dengan nada khawatir. "Nggak apa-apa, tenang saja. Ibu meny

