Chapter 65

1503 Words
Tak lama kemudian papa dan Fari masuk kedalam melewati ruang makan, lalu muncul kembali dalam ke adaan yang sudah segar bugar. Kami menyantap sarapan dengan khitmad, hingga suara papa memecahkan suasana di meja makan itu. “Kak Raline balik pagi ini atau sore?” “Enggak keduanya pa.” “Terus, diundur?” “Enggak juga. Tapi Raline baliknya Siang pa.” “Ohh, siang.” “Ya.” Setelah percakapan itu akhirnya tiba saatnya aku akan berpamit, karena ini sudah tiba waktu yang aku inginkan kembali siang ini, karena aku ada temu janji juga dengan klien, kebetulan dia ingin bertemu di sebuah restoran, jadi aku harus menemuinya di sana hari ini. Disini aku sekarang mengemudi si putih menuju resto tujuanku, lumayan resto ini tempat orang-orang kelas atas. Setelah sampai di halaman parkir aku memarkirkan si putih di tempatnya lalu menghubungi costumer ku, dan barulah aku keluar dari dalam mobil ku, berjalan mamasuki restoran mencari bangku yang klienku sebutkan. Setelah berjalan mencari nomer bangkunya, akhirnya aku menemukannya, aku menyapa klienku ternyata dia sangat ramah dan cantik, hingga akhirnya selesai pertemuan kami yang di akhiri dengan teraktiran makan siang darinya. Kami menyantap makan siang kami dan tak sengaja ekor mataku menangkap seseorang pemuda yang berjalan tegas memasuki restoran dan menuju lift. Wanita cantik yang ada di depanku ini juga sedang menatap segerombolan orang yang berjalan menuju lift itu. “Dia sangat tampan, bukan?” celetuknya, aku hanya terdiam setelah menatap pria yang seperti ku kenal itu beralih menatap wajah wanita di hadapanku itu yang menatap segerombolan orang dengan kagum. “Salah satu di antara mereka akan menjadi suamiku, bulan depan kami akan bertunangan.” Ucapnya, dan aku tersenyum ramah padanya. “Ah, selamat ya. Aku turut senang.” “Ya. Meskipun akhir-akhir ini aku rasa dia agak berubah, itu sebabnya aku ingin acara pertunangan kami harus segera di laksanakan, aku tidak ingin dia jadi milik orang lain.” “Kalau dia emang jodoh mu dia akan tetap jadi jodoh kamu kok.” Ucapku tulus dan aku melihat senyum terbit di wajah cantiknya, kami sama-sama tersenyum. Setelah bertemu klien itu selesai akhirnya aku kembali ke apartemen, disini aku sekarang di depan pintu apartemenku, tidak sabar ingin rebahan manja di kasurku yang aku rindukan. Setelah pintu terbuka aku masuk kedalam dan dan menutup kembali pintu apartemen ku, aku masuk kedalam kamar dan tertidur disana, hingga terlelap. *** Setelah sampai apartemen tadi sore dan tertidur kini aku terbangun dari tidurku pukul 8 malam, aku mengambil ponselku dan melihat notif ternyata ada sebuah pesan dari Nike, tak lama aku memandangi ponselku tiba-tiba berdering. “Halo?” “Haloooo..” ucap seseorang di sebrang, segera aku menjauhkan ponselku dari telinga. “Ada apa?” “Kau sudah di apartemen?” “Sudah.” “Sedang apa?” “Baru bangun tidur.” “Enak ya tidur.” “Enak dong.” “Hah, besok mau tidak kita ke konser? Setelahnya kita ke acara bisnis papaku?” “Konser?” “Ya, kau tidak tahu? Besok akan ada konser, ibu kota kedatangan artis luar negeri.” “Oya, siapa?” “Adele.” “Seriusly?” “Yeah.” “Oke, aku mau. Dia idola ku.” “Ya, itu sebabnya, kebetulan banget kan?” “Ya sih. Seneng deh, mau nonton konsernya.” “Ya, aku tahu kamu pasti seneng.” “Aku suka lagunya yang judulnya Someone like you.” “Ya, sudah sampai jumpa besok, bye bye.” “Oke bye bye.” Sahutku dan sambungan telefon itu pun berakhir. Aku berjalan menuju walk in closet dan mencari beberapa pakaian yang kira-kira cocok untuk ke konser idola ku itu, senang seekali rasanya, setelah mengacak-acak isi koleksi bajuku di dalam walk in closet belum juga aku menemukan pakaian yang pas. Karena lelah aku memutuskan untuk istirahat sejenak di atas kasur aku merebahkan tubuhku di atas ranjang dan memainkan ponselku, hingga tanpa terasa hari sudah pagi. Aku terbangun pukul 6 pagi dan berjalan menuju kamar mandi dan mencuci wajahku. Setelah itu aku keluar dan berjalan menuju dapur untuk membuat sarapan, karena perutku yang sudah lapar, ternyata semalam aku tidak makan malam. Setelah membuat sanwich aku memakannya dengan khidmat di meja makan lalu menuangkan s**u ke dalam gelas. Setelah selesai sarapan aku membersihkan lantai apartemenku yang sudah aku tinggalkan berhari-hari itu. selesai menyapu dan mengepelnya aku kembali kekamar melihat jam masih pukul 8 pagi sedangkan janjinya Nike akan ke apartemenku pukul 11 siang, aku menghempaskan tubuhku di atas kasur sekarang waktu seolah berjalan lambat, mengkesal deh. Hingga tanpa terasa aku kembali tertidur. Aku mengedip-kedipkan mataku dan saat aku mendengar suara berisik dari ponselku juga bel pontu apartemenku, seketika aku langsung terduduk di atas ranjang dan atanpa menghiraukan ponselku aku berjalan cepat menuju pintu apatemen dan membukanya, benar saja sudah ada Nike disana yang tampak raut wajah yang kesal. “Hehhe..” cengirku saat melihatnya dan membuka pintu apartemenku lebar-lebar. “Mengkesal, lama sekali.” “Aku ketiduran, tuh kan. Kamu itu ya.” “Maaf sih.” “Hm, maaf belum di konfirmasi.” “Kenapa?” “Belum mandi.” “Ya, aku mandi dulu deh.” ucapku dan berlari cepat ke arah kamar mandi. “Ya sudah sana mandi dulu yang bersih ya, yang wangi.” pekik Nike yang juga mengekoriku. Aku masuk ke dalam kamarku yang di ekori oleh Nike, dan aku langsung masuk ke kamar mandi dan mandi. Setelah mandi aku berjalan ke walk in closet, melihat ke adaan walk in closet yang berantakan aku baru ingat, aku belum selesai memilih baju bahkan aku tidak menemukan baju yang pas untuk ku kenakan nanti. “Nike.” “Ya.” Sahut Nike yang berjalan masuk ke dalam walk in closet. “Waw, walk in closet lo kenapa? Kok udah kayak kapal pecah gini?” “Aku bingung gak ada baju yang cocok buatku.” “Gak ada yang cocok gimana.” “Ya, aku gak tahu harus pake baju apa.” “Ya udah aku pilihkan saja.” “Oke.” Nike sibuk memilih baju yang cocok untukku, akhirnya ada baju dan celana yang cocok untukku yang di pilihkan oleh Nike, dengan pilihan baju warna putih sama dengan warna baju yang di kenakan Nike, maski beda model. “Laper gak lo?” “Laper lah.” “Ya udah nanti sebelum masuk, kita makan dulu.” “Oke.” Akhirnya kami telah sampai di gedung tempat dimana Adele mengadakan konser, tapi sebelumnya kami makan dulu di resto sebelah gedung, setelah selesai makan siang kami buru-buru langsung masuk kedalam gedung agar tidak kebagian tempat yang jauh dari panggung. Setelah mendapatkan tempat yang strategis kami akhirnya stay disana, tempat itu telah ramai yang hadir, ternyata banyak orang-orang yang datang lebih awal untuk mendapatkan tempat yang strategis. Tempat yang ramai pengunjung dan kami berhimpitan, berjuang agar tempat kami tidak di tempati orang lain, sampai akhirnya acara di mulai, dan kini idola kami yang di nantikan itu keluar juga, sorak gembira dari penonton sekaligus fens itu menggema di tempat itu dan lagu pertama yang ia mainkan adalah Hello. Hello, it's me I was wondering if after all these years you'd like to meet To go over everything They say that time's supposed to heal ya But I ain't done much healing Hello, can you hear me? I'm in California dreaming about who we used to be When we were younger and free I've forgotten how it felt before the world fell at our feet There's such a difference between us And a million miles Hello from the other side I must've called a thousand times To tell you I'm sorry for everything that I've done But when I call, you never seem to be home Hello from the outside At least I can say that I've tried To tell you I'm sorry for breaking your heart But it don't matter, it clearly doesn't tear you apart anymore Hello, how are you? It's so typical of me to talk about myself, I'm sorry I hope that you're well Did you ever make it out of that town where nothing ever happened? It's no secret that the both of us are running out of time So hello from the other side (Other side) I must've called a thousand times (Thousand times) To tell you I'm sorry for everything that I've done But when I call, you never seem to be home Hello from the outside (Outside) At least I can say that I've tried (I've tried) To tell you I'm sorry for breaking your heart But it don't matter, it clearly doesn't tear you apart anymore Ooh-ooh, anymore Ooh-ooh-ooh, anymore Ooh-ooh, anymore Anymore Hello from the other side (Other side) I must've called a thousand times (Thousand times) To tell you I'm sorry for everything that I've done But when I call, you never seem to be home Hello from the outside (Outside) At least I can say that I've tried (I've tried) To tell you I'm sorry for breaking your heart But it don't matter, it clearly doesn't tear you apart anymore
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD