Twenty Four

2026 Words

Pria itu sedang berusaha menghabiskan gelas minumannya yang ke sekian. Ditemani oleh sepi, ingatannya pun melambung pada momen di mana wanita itu menampik pada sebuah pertanggungjawaban yang sempat disinggungnya. Apa dia bilang? Dia tidak akan menuntut apapun dari si pria yang sudah mengambil kesuciannya, dia bahkan hanya meminta agar bosnya ini memberikannya izin agar dirinya bisa kembali bekerja seperti biasanya. Dan itu sudah terasa cukup bagi si wanita itu. Sungguh pria ini tidak mengerti, bagaimana mungkin ada seorang wanita yang merasa tidak perlu memberikan tuntutan apapun kepada sosok pria yang sudah merenggut mahkota berharganya? Apa bahkan kesuciannya tak begitu berharga bagi dirinya sendiri sampai dengan beraninya ia mencetuskan kalimat seperti itu di hadapan pria yang telah me

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD