Pak Usman sudah dibawa ke rumah sakit kabupaten dan diharuskan rawat inap, agar dokter punya kesempatan untuk mengobservasi penyakitnya lebih lanjut. Teman-teman yang ikut mengantar, hanya teman laki-lakinya saja. Karena Ghea dan Airin, lebih memilih untuk menemani Amirah. Setelah membersihkan diri, Ghea mengajak Airin untuk meminta ijin pada bi Anah yang baru keluar dari kamar Amirah. "Bi Anah, boleh Ghea dan Airin untuk menemui anaknya pak lurah?" tanya Ghea. "Oh, sebentar. Bi Anah mau tanya dulu sama neng Ami-nya." Kemudian ia membuka pintu kamar Amirah. "Neng, teman Gugum yang perempuannya, mau melihat Eneng." kata Anah pada Amirah yang sedang duduk bersandar pada kepala tempat tidur. "Gak sama yang lakinya, kan, Bi?" "Bibi juga gak bakalan ngizinin atuh, Neng." Bi Anah menceb

