"Awas!" Nada suara Amirah terdengar kasar. Ia jadi panik sendiri. Bermaksud menyingkirkan tubuhnya "Tidak bisa ya, berkata secara baik-baik?" tegur Gumelar. Tetap bergeming, berdiri di ambang pintu. "Ih ...! Eha nyebelin!" Kali ini, nada suaranya jadi berupa rengekan. "Emangnya, kenapa kalau tidak ada Eha? Takut padaku?" tanya Gumelar, agak tajam. "Siapa yang takut?" cemberutnya. "Gak usah panik, aku tidak akan ngapa-ngapain kamu. Aku bukan jenis lelaki seperti Zul yang suka sembarang colek-colek perempuan." ultimatum Gumelar. Dia langsung melangkah, masuk ke dalam dapur. Amirah segera melihat keluar, tetapi Julaeha sudah tidak terlihat. Entah ke mana perginya, menyusulnya juga percuma, tidak tahu ke mana arahnya. Akhirnya Amirah masuk ke dapur lagi, sementara Gumelar sudah naik k

