PROLOG
Setiap cinta menyimpan jejaknya sendiri. Ada yang lembut membekas di hati, ada pula yang membakar dan meninggalkan luka dalam tubuh, rahim, dan hidup seseorang.
Nafsu bisa jadi pintu awal dari kasih sayang, atau bisa pula menjadi gerbang menuju kehancuran.
Tapi setiap jejak, pada akhirnya, menuntut tanggung jawab, baik dari pelaku, maupun dari dunia yang terlanjur menilai.
Yunita adalah satu dari sekian banyak perempuan yang terjerat janji manis lelaki.
Toni datang dengan pesona dan kata-kata indah, menyelinap ke relung hatinya, dan menggoyahkan batasan yang selama ini ia jaga.
Yunita menyerahkan segalanya, bukan hanya tubuhnya, tapi juga harapan dan masa depan.
Namun Toni pergi begitu saja, meninggalkan Yunita dalam kesunyian.
Santa, lelaki sederhana, tetapi memiliki semangat juang tinggi dalam hidupnya. Hidupnya berat, menanggung ibu dan dua adik yang butuh biaya, namun ia tetap memilih menjadi pelindung bagi Yunita.
Santa meminang Yunita, bukan karena nafsu, tapi karena keyakinan bahwa cinta sejati tak selalu datang dari awal yang sempurna.
Di tengah himpitan ekonomi, Santa berdiri tegak sebagai suami, ayah, dan pelindung bagi dua nyawa yang hampir terlupakan.
Namun kehidupan mereka bukan dongeng yang hanya diisi kebahagiaan. Di sekeliling Yunita dan Santa, berkelindan kisah-kisah perempuan lain yang tak kalah getir:
Ada istri yang begitu menginginkan kehamilan, sampai nekat memilih cara-cara yang tak semestinya.
Ada perempuan yang hamil dengan penuh cinta dari suaminya, namun tergoda oleh lelaki lain, dan menodai janin dalam perutnya.
Ada pula yang hamil dari pria lain tanpa sepengetahuan suaminya, sebuah pengkhianatan yang tersembunyi di balik senyum dan pakaian rumah tangga.
Bahkan, ada juga yang hamil dari pria lain atas izin suaminya sendiri, karena cinta mereka lebih besar dari harga diri, dan harapan akan anak mengalahkan segalanya.
Ada korban musibah, yang tubuh dan hidupnya direnggut paksa, dan kehamilannya adalah sisa-sisa dari tragedi itu.
Ada perempuan yang ditinggal kekasihnya saat hamil, lalu memilih merawat janinnya sendiri, meski harus menempuh jalan gelap untuk bertahan.
Ada pula yang ditinggal, tapi justru bangkit dengan tobat dan kasih, merawat anaknya sebagai bentuk pengampunan diri dan cinta yang baru.
Dan tentu, ada pula cinta yang murni, kehamilan yang dijaga dan dirawat dalam kesetiaan, dalam usaha menjaga janin tetap suci dari dosa dunia.
Semua kisah itu, menyatu dalam PusaranTabu.
Sebuah catatan tentang cinta yang melahirkan kehidupan, dan nafsu yang meninggalkan jejak panjang, dalam rahim, dalam hati, dan dalam takdir manusia.
Karena setiap benih yang tumbuh di rahim perempuan, adalah warisan dari sebuah pilihan. Dan setiap pilihan, akan diminta pertanggungjawabannya oleh cinta, oleh Tuhan, atau oleh anak yang kelak lahir dan bertanya tentang asal usulnya.
Novel ini adalah karya fiksi. Seluruh nama tokoh, tempat, dan peristiwa yang digambarkan dalam kisah ini merupakan hasil rekaan semata.
Jika terdapat kesamaan nama, kejadian, atau latar dengan kehidupan nyata, itu hanyalah kebetulan yang tidak disengaja.
Kisah-kisah dalam novel ini ditulis bukan untuk menghakimi, melainkan untuk membuka ruang refleksi tentang cinta, tubuh, pilihan, dan tanggung jawab dalam kehidupan manusia.