Bab 87

1356 Words

Bagaskara Seluruh pengawal bayangan aku kerahkan untuk mencari Vania dan Azka. Sekarang hari sudah malam, tapi tidak kabar apa pun. "Jangan seperti ini, Bagas. Anak Emi juga anakmu!" Papa tiba-tiba datang dan merebut ponsel yang baru saja aku gunakan untuk menghubungi orang-orangku. "Kenapa?" tanyaku dengan kepala mendongak, menatapnya. "Kebetulan Papa ke sini. Ada beberapa hal yang perlu kita bicarakan." Aku bangkit dari duduk dan berjalan ke arah pintu untuk menguncinya. Aku tidak ingin ada orang yang masuk begitu saja tanpa izin, mau itu mama sekalipun. Apalagi wanita selalu mengandalkan perasaan, jadi hanya akan memperkeruh suasana. "Apa yang mau kamu bicarakan? Apa tentang anaknya Emi?" tanyanya membuatku geram. Namun, untuk saat ini aku harus bisa menahan amarah karena saat ini

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD