Bagaskara "Kencan?" Emi mendekat ke arah kami dengan tatapan kebencian. Bahkan menyiapkan tangannya untuk memberikan pelajaran kepada aku atau mungkin Karina, tapi semoga saja tidak. Karena hal itu hanya akan membuat kita malu. "Kencan seperti apa yang kamu maksud?" tanyanya santai, lalu duduk tepat di samping Karina sambil sesekali melihat ke arahku dengan geram. "Bukankah cintamu bertepuk sebelah tangan?" Aku mengusap keringat yang tidak terasa menetes di kening. Emi memang menakutkan kalau dia sedang marah, tapi untuk saat ini aku memang ada perlu dengan Karina. "Sudahlah, Emi. Di antara kita memang tidak ada hubungan seperti yang kamu pikirkan. Aku mengajaknya bertemu karena ada perlu." Aku mencoba bicara, tapi dengan nada dingin karena aku tidak mau dia melewati batas lagi. "Ma

