"eh Sheila akhirnya kamu sampai juga!!!" sapa Bianca dari resepsionis kantor.
"tadi bos mencari kamu, dia bilang segera menemui nya di ruangan pak bos". ucap Bianca.
Sheila memasang ekspresi takut sekaligus khawatir, dia takut kalo dipanggil CEO nya itu dan di damprat habis-habisan, apalagi yang ditambah tatapan sang bos yang menggoda.... eh mencekam maksudnya.
"baik makasih!!!" ucap Sheila sambil tersenyum ramah.
Sheila kemudian segera beranjak pergi dari meja resepsionis dan segera memasuki lift.
"ada apa ya si bos mencari ku dipagi buta seperti ini". gumam Sheila pelan.
Sheila menghela nafas perlahan.
" kamu nggak boleh gugup Shei, dan jangan pernah emosi. kan kamu gak melakukan kesalahan". ujar Sheila untuk dirinya sendiri.
sesampainya di pintu masuk ruangan bos dia menanyakan ragu pada dirinya, ketuk jangan, ketuk jangan, ketuk.
"argh" Sheila merasa geram.
pintu bos terbuka dan tampak seorang pria tampan, tengil. siapa lagi kalo bukan Felix, sang asisten terpercaya si bos kutub.
"ehh ondel-ondel". sapa Felix sambil tersenyum ramah.
"nama gue Sheila bukan ondel-ondel" bentak Sheila hingga Felix tersentak.
"ternyata dia juga bisa membentak?" batin Felix.
"hei malah bengong, bos nya ada di dalam?" tanya Sheila sambil menunjuk ke arah dalam ruangan.
"ada tuh, lagi nongkrong" sahut Felix terkikik.
Sheila mengernyitkan dahinya heran
"nongkrong?!?!" tanya Sheila keheranan, emang di kiranya ini cafe apa.
"iya duduk-duduk santai begitu, aku duluan ya". pamit felix sambil melambaikan tangan nya ke arah Sheila, lalu beranjak pergi.
"iya, hati-hati" sahut Sheila.
Setelah pria tampan,tengil Felix itu lenyap. Sheila kembali kebingungan
" maju?" kakinya maju selangkah.
"mundur?" kakinya mundur selangkah.
"maju!!!!!!!! "teriak dari dalam ruangan membuat Sheila tersentak, dia terkejut bukan main.
sibos melangkah santai "masuk!!" ujarnya sambil melipat kedua tangan diatas perut nya dengan gaya sempurna dan cantik, eh angkuh maksudnya.
bersambung.....